LOTIM, Lomboktoday.co.id—Perhatian Pemerintah Kabupaten Lombok Timur terhadap keberadaan Tagana di Lotim, sangat minim. Terutama menyangkut dukungan finansial yang digunakan oleh anggota Tagana dalam menjalankan tugas kemanusian pada masyarakat yang menjadi korban bencana alam.
Di sisi lain, Pemkab Lotim justeru memberikan bantuan anggaran yang banyak pada organisasi lain. Sehingga, wajar bila Pemkab Lotim dinilai pilih kasih dalam memberikan bantuan.
‘’Kami memang mengakui kalau Pemkab Lotim sangat minim perhatiannya pada Tagana. Ini yang sangat kami sangat sayangkan,’’ kata Ketua Tagana Lotim, Khalidi kepada wartawan di Selong, Rabu (06/3).
Pada 2012 lalu, beber Khalidi, Pemkab Lotim memberikan bantuan hibah untuk kegiatan operasional para anggota Tagana sebesar Rp50 juta, tapi realisasinya hanya keluar sebesar Rp25 juta. Sisanya Rp25 juta, sampai saat ini belum diberikan. Bahkan, Sekretaris Tagana sering menanyakan sisa anggaran yang belum diberikan itu, tapi oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (PPKA) Lotim menjawab sudah habis digunakan untuk kegiatan Hari Nusantara dan pembayaran tunjangan Kesra PNS di Lotim.
‘’Itu yang membuat kami sungkan untuk menanyakan lagi sisa bantuan yang belum dicairkan. Karena anggaran yang diberikan tahun 2012 sebesar Rp25 juta itu, habis digunakan untuk operasional anggota Tanaga dalam penanggulangan banjir yang terjadi di Sambelia dan Sambalun. Kami juga sampai saat ini masih memiliki hutang untuk mendukung operasional anggota terjun ke lokasi bencana yang terjadi di Lotim,’’ ungkapnya.
Khalidi yang juga Komisioner KPUD Lotim ini menjelaskan, keberadaan Tagana sepertinya dikesampingkan oleh Pemkab Lotim, terutama dalam hal bantuan. Karena, ada organisasi serupa Tagana justeru diberikan anggaran jauh lebih besar. Ketika terjadi bencana di berbagai tempat di Lotim, justeru Tagana yang paling terdepan berada di lokasi dalam membantu masyarakat yang menjadi korban untuk evakuasi dan diberi bantuan tanggap darurat.
Khalidi menyebutkan jumlah anggota Tagana saat ini mencapai 140 orang. Mereka berdomisili di semua kecamatan se-Lotim, yang setiap saat dan waktu bisa digerakkan menuju lokasi bencana, tanpa menunggu waktu lama dengan peralatan yang sudah lengkap.
‘’Pada tahun 2013 ini, kami mengajukan anggaran ke Pemkab Lotim sebesar Rp100 juta, dan mudah-mudahan semua anggaran yang kami usulkan itu diberikan,’’ ujaranya.(sr)
No Comments