MATARAM,Lomboktoday.co.id – Hubungan Pemerintah Indonesia (RI) dan Pemerintah Australia yang sedang tidak harmonis akibat diguncang skandal penyadapan, sama sekali tidak berpengaruh terhadap arus kunjungan wisatawan asal Australia ke Lombok, khususnya di Gili Trawangan, Lombok Utara.
“Tidak berpengaruh, sebagian besar tamu yang menginap di hotel saya justru wisatawan dari Australia,” kata Mr. Sam, owner Samba Vila di Gili Trawangan, Rabu (27/11).
Dari beberapa komentar para wisatawan yang sempat berbincang dengannya, persoalan penyadapan atau apapun, itu hanya berpengaruh di tingkat atas saja (pemerintahan).
“Yang penting daerah itu (Lombok-red) aman dan nyaman dikunjungi, para wisatawan tetap saja berdatangan. Tidak ada pengaruh,” tandas Sam.
Pernyataan senada juga disampaikan Greg Parker, salah satu wisatawan dari Australia yang dijumpai sedang berjemur di pantai Gili Trawangan.
“Saya tidak tau kalau ada travel warning (larangan perjalanan-red) dari Pemerintah Australia. Saya senang disini, karena pulau Lombok dan Gili Trawangan sangat indah,” ujarnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB, Muhammad Nasir membenarkan, travel warning pemerintah Australia itu tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan ke NTB.
“Travel warning itu hanya terjadi di kalangan pemerintahan saja. Kalau pertemuan bisnis, perjalanan wisata, dan lainnya, semua tetap berjalan normal,” paparnya.
Dari hasil koordinasi antara Disbudpar dengan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika NTB, papar Nasir, ternyata penerbangan langsung Perth – Lombok oleh maskapai penerbangan Jet Star, dari waktu ke waktu tren-nya justru mengalami peningkatan. (GT)
10 year ago
Lombok menjadi salah satu Pulau Tujuan Wisat Paporit Di Indonesia, salam wisata.
10 year ago
semoga lombok tetap nyaman dan aman
agar pariwisata tetap bagus
salam