Kegiatan sosialisasi berakhir ricuh, karena warga Ijobalit menolak kegiatan tambang PT AMG. (Foto: Syamsurrijal/Lomboktoday.co.id)
LOTIM, Lomboktoday.co.id – Kegiatan sosialisasi pertambangan pasir besi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Timur di Kantor Lurah Ijobalit, Kecamatan Labuhan Haji, Lombok Timur, Sabtu (06/9), berakhir ricuh.
Massa yang pro dan kontra nyaris terlibat bentrok dan adu pukul lantaran kegiatan tambang pasir besi yang dilakukan PT Anugerah Mitra Graha (AMG) di wilayah Ijobalit. Sehingga, hal ini yang ditolak oleh masyarakat setempat.
Beruntungnya aparat keamanan cepat melerai massa yang pro dan kontra dengan meminta massa yang kontra untuk segera pulang, agar tidak terjadi bentrok. Tapi, tetap bersikeras untuk mencari massa yang pro dengan berteriak lantang agar pihak PT AMG, L Permadi menghentikan kegiatan sosialisasi dan pemaparan yang dilakukannya. Karena, apa yang disampaikan ditolak oleh warga, meski sebelumnya kegiatan sosialisasi tambang pasir itu telah dibuka oleh Sekda Lotim, H Rahman Farly mewakili Bupati Lotim, HM Ali BD.
Kegiatan sosialisasi itu dihadiri Asisten I Bidang Pemerintahan Setdakab Lotim, H Sahabudin, Kadis ESDM, PP Lotim, Framadi AK, Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Lotim, M Sukri dan para SKPD serta tokoh masyarakat yang pro dan kontra di wilayah Labuhan Haji.
Menurut massa yang kontra menyebutkan bahwa tambang pasir besi itu justeru akan mendatangkan dampak yang sangat besar kepada masyarakat. Dimana, akan terjadinya abrasi pantai dan kerusakan lingkungan di sekitarnya. Bila perusahaan tetap bersikeras melakukan aktivitas, maka masyarakat Ijobalit akan menutup dan mengusir perusahaan tersebut.
Dalam kegiatan sosialisasi itu, warga juga melakukan pelemparan kursi plastik ke arah tamu undangan. Tapi terhalang oleh warga yang keluar lokasi kegiatan sosialisasi.
Sambil berteriak harga mati terhadap penolakan tambang pasir besi itu sampai titik darah penghabisan, masyarakat mengancam pihak perusahaan agar jangan coba-coba untuk memaksakan kehendaknya dalam melakukan aktivitasnya, bila tidak ingin berhadapan dengan warga.
Karena situasi yang tidak memungkinkan, akhirnya kegiatan sosialisasi tersebut terpaksa dihentikan.
PT AMG juga telah melakukan aktivitas tambang pasir besi di wilayah Pantai Tanjung Menangis, Dusun Ketapang, Kecamatan Pringgabaya. Akan tetapi masyarakat menolak dengan merusak dan membakar camp, alat-alat tambang milik PT AMG, sehingga menyebabkan terjadi tindakan anarkis dari warga.
Bahkan terjadi bentrok antara aparat dengan warga, yang menyebabkan beberapa orang warga ditangkap dalam kasus tersebut. Sedangkan pihak PT AMG untuk sementara menghentikan kegiatan tambangnya di Pantai Tanjung Menangis, Dusun Ketapang sampai menunggu situasi yang kondusif.
Sekda Lotim, H Rahman Farly yang mewakili Bupati Lotim. HM Ali BD dalam sambutannya mengatakan, Lotim memiliki potensi sumber daya alam dan manusia yang banyak untuk dikembangkan dan dikelola dengan baik. Baik itu dalam bidang pariwisata maupun sumber daya mineral yakni pasir besi.
Karena, Lotim memiliki kandungan pasir besi di pantai bagian wilayah Timur yakni Pringgabaya sampai Labuhan Haji seluar 6.348 hektare. Ini tentunya harus dikelola dengan cara baik, aman dan damai, sehingga bisa mendatangkan manfaat bagi masyarakat.
Dengan adanya potensi tambang ini, setidaknya akan bisa meningkatkan tingkat perekonomian, melestarian lingkungan hidup dan mengedepankan transpransi. Sehingga akan tumbuh investasi di Lotim untuk kemajuan daerah. Karena itu, pihak-pihak terkait, seperti LSM, pemerhati lingkungan, harus memiliki cara pandang yang sama dalam memajukan daerah.
‘’Boleh berbeda pendapat dengan tidak melakukan intimidasi kepada masyarakat. Melainkan berikan kepercayaan kepada perusahaan. Jika menyimpang, akan dilakukan penyesuaian,’’ ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Cabang PT AMG Lotim, H Erpandi mengatakan, penolakan yang dilakukan oleh warga ini sebagai sebuah tantangan dan sebagai bahan evaluasi bagi perusahaan. Dan pihaknya tetap melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar. Karena diantara mereka, tidak semua menolak, tapi ada juga yang mendukung.
‘’Kami akan lakukan sosialisasi terus, dengan melihat perkembangan yang ada. Kami tidak akan henti-henti untuk melakukan sosialisasi dengan cara dan tehnik yang berbeda,’’ kata H Erpandi.(SR)
No Comments