LOTENG, Lomboktoday.co.id – Kepala Dinas Kesehatan Lombok Tengah, dr Nurhandini Eka Dewi mengatakan, semua Polindes dan Pustu (Puskesmas Pembantu) yang ada di wilayah Kabupaten Lombok Tengah, tidak ada yang kosong (mangkrak). Artinya, semuanya itu tetap ada petugas kesehatan yang piket.
Untuk mengisi Polindes atau Pustu di Loteng, kata dr Eka, pihaknya menempatkan petugas kesehatan dari PTT (pegawai tidak tetap). Sehingga, semua Polindes atau Pustu tersebut, tidak ada yang kosong, karena semua terisi oleh PTT.
‘’Tapi, dari semua petugas kesehatan yang ditempatkan di Polindes dan Pustu itu, tidak semuanya bisa tetap tinggal di sana, lantaran kondisi keamanan. Setidaknya jumlah Polindes dan Puastu yang petugasnya tidak bisa tinggal di sana langsung sekitar 20 persen, sisanya mereka menginap langsung,’’ katanya kepada wartawan di kantornya, Jumat (26/9).
Artinya, petugas yang ditempatkan di Polindes dan Pustu itu hanya bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat dari pagi hari hingga sore hari. Jika saja mereka bisa tinggal langsung di sana (di Polindes dan Pustu, Red), maka mereka pasti bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat selama 24 jam.
Eka mengakui, kondisi keamanan di Polindes dan Pustu di wilayah Loteng sudah mulai tergangu. Buktinya, beberapa waktu lalu di Polindes di Desa Gapura dan di Beber, Desa Pengenjek, disatroni rampok. Itu sebabnya, ia tidak bisa memaksakan petugas di Polindes dan Pustu untuk tetap tinggal di sana.
Adapun jumlah Polindes dan Pustu di wilayah Loteng saat ini mencapai sebanyak 119 Polindes dan 94 Pustu. Sedangkan jumlah Puskesmas sebanyak 25 Puskesmas.(ROS)
No Comments