LOTIM, Lomboktoday.co.id – Salah seorang mahasiswi asal Jepang, Namiko Akashi yang datang ke Kabupaten Lombok Timur dalam kegiatan pertukaran pemuda, membawa perubahan cukup signifikan di dunia pendidikan dan kesehatan, meski hanya sembilan bulan melakukan kegiatan di daerah ini.
Menurut Namiko, selama sembilan bulan berada di Lombok Timur, dengan menerapkan Program Sakura (semangat anak-anak kreatif untuk raih asa) di tingkat sekolah maupun Puskesmas, dirinya telah mendapat sambutan dari para guru dan Dinas Kesehatan.
‘’Program yang kami lakukan di Lotim ini, salah satunya program peningkatan prilaku hidup sehat, khususnya di sekolah,’’ kata Namiko Akashi kepada wartawan di sela-sela pembukaan MTQ ke-XXVI tingkat Kabupaten Lombok Timur, Senin malam (30/3).
Karena memulai hidup sehat itu, lanjut Namiko, perlu diajarkan dari sejak dini. Seperti bagaimana mengajarkan siswa hidup sehat dengan cara mencuci tangan sebelum makan.
Pihaknya ingin bagaimana siswa melakukan hidup sehat itu berasal dari dirinya, bukan dilakukan saat diperintah saja. Sehingga, kemandirian siswa harus diciptakan. Siswa tidak hanya menggunakan sabun semata, tapi bagaimana mengajarkan siswa itu untuk mampu membuat sabun sendiri.
Program yang dilaksanakan sekarang ini, sebatas siswa SMA. Dan siswa SMA ini yang nantinya akan menularkan ilmunya kepada siswa SD dan SMP.
Namiko menjelaskan, dalam kegiatan yang dilaksanakan di Lotim selama ini, tidak hanya berkaitan dengan masalah kesehatan dan pendidikan semata, tapi juga terkait bagaimana cara berorganisasi, kreatif dan mandiri. ‘’Saya melihat pendidikan di Lotim, tidak ada komunikasi antara guru dan murid,’’ ungkapnya.
Kebanyakan guru lebih dominan bicara di hadapan siswa. Beda dengan di Jepang, guru dan siswa terjadi interaksi aktif, sehingga banyak diantara guru mau mengikuti program yang sedang dilaksanakan di Lotim.
‘’Kami ingin mengajak untuk merubah mindset dalam hal pendidikan. Capaian perubahan prilaku selama saya menjalankan program di Lotim mencapai 50 persen,’’ ujarnya.(DIM)