Bangunan Sanggar Tari Desa Rambitan Tak Difungsikan

BELUM BERFUNGSI: Inilah bangunan Yayasan Sanggar Tari, Desa Rambitan, Kecamatan Pujut, Loteng, yang hingga saat ini belum difungsikan. (Foto: Akhyar Rosidi/Lomboktoday.co.id)
BELUM BERFUNGSI: Inilah bangunan Yayasan Sanggar Tari, Desa Rambitan, Kecamatan Pujut, Loteng, yang hingga saat ini belum difungsikan. (Foto: Akhyar Rosidi/Lomboktoday.co.id)

LOTENG, Lomboktoday.co.id – Bangunan Yayasan Sanggar Tari yang berada di Desa Rambitan, Kecamatan Pujut, Loteng, hingga saat ini masih belum difungsikan.

Bangunan Sanggar Tari yang dibangun di Desa Rambitan pada 2013 lalu, dikelola oleh Pemerintah Provinsi NTB, yang anggaran diberikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tapi, bangunannya sampai saat ini belum difungsikan oleh masyarakat.

Kepala Desa Rambitan, Arifin Tomy mengatakan, bangunan Yayasan Sanggar Tari dan budaya itu saat ini masih dikelola oleh Pemprov NTB, namun hingga saat ini bangunan tersebut tidak pernah diserahterima dan tidak pernah difungsikan oleh masyarakat.

Adapun jumlah bangunan Yayasan Sanggar Tari tersebut sebanyak 12 bangunan, dan rencananya untuk kegiatan tarian budaya, dan kesenian lainnya. ‘’Anggarannya itu dulu dari Kemendikbud pada tahun 2013 lalu. Cuma berapa jumlah anggarannya saya kurang tahu, karena kurang ada komunikasi dengan pihak Pemerintah Desa (Pemdes) pada saat pembangunan dulu,’’ kata Kqades Rambitan, Arifin Tomy kepada wartawan di halaman kantor bupati Loteng, Rabu (27/5).

Pihaknya berharap supaya lokasi dan bangunan Yayasan Sangar Tari itu diserahkan ke Pemerintah Desa untuk pengelolaanya. ‘’Kami dari Pemdes sudah menyampaikan ke dinas/instansi terkait provinsi agar Yayasan Sanggar Tari itu diserahkan pengelolaannya ke Pemdes Rambitan,’’ ungkapnya.

Apabila tanah dan bangunan Sanggar Tari itu diserahkan ke Pemdes, maka konsep bangunan Yayasan Sanggar Tari itu akan diubah menjadi Rumah Sasak Sade Mini yang berbasis rumah tani. Selain itu, Rumah Sasak Sade Mini tersebut nanti akan dilengkapi dengan penginapan. Sehingga, para wisatawan asing yang akan belibur ke Lombok, mereka bisa menginap di Rumah Sasak Sade Mini tersebut. Dengan begitu, masyarakat sekitar akan bisa merasakan manfaatnya.

‘’Konsep bangunan Yayasan Sanggar Tari yang sudah dibangun itu, kurang menarik minat wisatawan yang akan berkunjung. Itu sebabnya kami berencana akan merubah konsep bangunan Yayasan Sanggar Tari itu menjadi lebih menarik,’’ ujarnya.(ROS)