SIDAK: Gubernur NTB, TGH Zainul Majdi bersama istri, Hj Erica Zainul Majdi didampingi Kadis Perindag NTB, Husni Fahri dan sejumlah SKPD bersama perwakilan dari BI memantau dari dekat kondisi pasar dan mengecek harga sembako ke Pasar Kebon Ruek Ampenan, Kota Mataram, Senin (06/7).
MATARAM, Lomboktoday.co.id – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr TGH Zainul Majdi bersama istri, Hj Erica Zainul Majdi didampingi Kadis Perindag NTB, Husni Fahri dan sejumlah SKPD bersama perwakilan dari Bank Indonesia (BI) memantau dari dekat kondisi pasar dan mengecek harga sembako ke Pasar Kebon Ruek Ampenan, Kota Mataram, Senin (06/7).
Kedatangan gubernur beserta rombongan disambut ratusan pedagang dan masyarakat yang pada saat itu sedang berbelanja. Mereka menghentikan aktivitasnya hanya ingin melihat dan menyambut kehadiran orang nomor satu di NTB ini yang tiba di Pasar Kebun Ruek sekitar pukul 09.00 Wita.
Dalam kesempatan itu, gubernur beserta istri berdialog dengan sejumlah pedagang dan menanyakan harga bahan pokok seperti beras, sayur, ikan dan bahan makanan lainnya. Dimana, kenaikan harga masih digolongkan masih relatif terkendali.
‘’Alhamdulillah, dalam sidak kali ini harga relatif terkendali. Semua harga beras terkendali, harga daging dan juga harga telur, minyak bahkan ada beberapa harga komuditas yang turun, misalnya daging sapi dari Rp120 per kilogram menjadi Rp110 per kilogram. Yang Rp110 per kilogram menjadi Rp100 ribu per kilogram, kemudian beras stabil sekitar 8.000 per kilogram,’’ kata Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi.
Tak hanya harga beras dan daging yang digolongkan terkendali, namun harga bahan lainnya seperti harga beras premium masih digolongkan stabil, karena masih bisa dijangkau masyarakat, walau kenaikannya tidak terlalu berarti.
Kenaikan harga yang masih bisa dijangkau masyarakat lanjut gubernur, diiringi dengan harga komoditas lainnya yang menurun seperti harga cabe dan tomat yang perlu disikapi pemerintah. Hal ini menurut gubernur menjadi PR bagi Bakorluh Provinsi NTB untuk lebih memastikan pola tanam para petani yang disesuaikan agar jangan ditumpuk dalam satu musim dan perlu memperhatikan pola tanam.(ar/dra/ltd)
No Comments