Suhaili-Normal Tingkatkan Ekonomi Masyarakat

Kerjasama Bagian Humas Setdakab Loteng dengan Lomboktoday.co.id

LOTENG, Lombotoday.co.id – Salah satu indikator keberhasilan pembangunan yang ditunjukkan oleh Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah, HM Suhaili FT-HL Normal Suzana adalah mulai meningkatnya perekonomian masyarakat. Hal itu ditunjang oleh sarana dan prasarana infrastruktur yang baik dan juga pengelolaan potensi-potensi kekayaan alam dan kekayaan sumber daya manusia daerah dengan baik dan benar.

SUHAILIWABUB 1Tanpa pengelolan sumber daya itu, maka suatu daerah tidak akan pernah berhasil dalam meningkatkan perekonomian masyarakatnya.

Di Kabupaten Lombok Tengah sendiri, memiliki beraneka ragam potensi unggulan daerah yang prospeknya cukup baik serta memiliki daya saing dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, yakni; potensi Pertanian dan Perkebunan terdiri dari; Padi (padi sawah dan padi ladang), Jagung, Ubi Kayu, Ubi Jalar, Kedelai, Kacang Tanah, Cabai, Tembakau Virginia, Jambu Mete, Kelapa dan lain-lain.

Berkaitan dengan potensi Padi Jagung dan Kedelai pada tahun 2014. Jumlah surplus produksi padi 456.660 ton, produksi tembakau 13.908,30 ton, dan produksi kopi 457,85 ton. Sedangkan jumlah populasi hewan ternak utama di Kabupaten Loteng pada 2014 adalah 157.048 ekor,  populasi kerbau 19.293 ekor, populasi kambing 96.157 ekor, kuda 1.662 ekor, domba 459 ekor, babi 1.023 ekor, Ayam Buras 2.491.520 ekor, Itik/Entok 672.196 ekor, kelinci 2.131 ekor,  puyuh 48.919 ekor.

Pertumbuhan dan produktivitas hewan ternak di Kabupaten Loteng didukung oleh budaya masyarakat yang bersifat agraris.

Potensi Perikanan dan Kelautan; Rumput Laut, Kepiting, Karper, Nila, Udang, Lemuru, Teri, Tembang, Cumi-Cumi, Kakap, dan Kerapu merupakan hasil budidaya perikanan air laut dan air tawar yang sangat potensial dan berhasil dikembangkan di Kabupaten Loteng.

Pengembangan kelautan di Kabupaten Loteng pada 2014 dapat dilihat dari capaian beberapa indikator sebagai berikut: Jumlah produksi perikanan budidaya 79.706,82 ton, produksi benih ikan 11.410.276 ekor, jumlah perikanan tangkap 2.283,05 ton, jumlah wirausaha perikanan budidaya 295 wirausaha, volume produk olahan hasil perikanan 14.022,70 ton, jumlah rata-rata konsumsi ikan per kapita 24,87 kg per kapita.

Selain potensi Bahari, potensi lain yang paling besar daya ungkit bagi meningkatnya perekonomian masyarakat adalah di bidang pariwisata. Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Loteng, BPS Loteng Dalam  Angka Tahun 2014, potensi Pariwisata Kabupaten Loteng terdiri dari; Wisata Bahari berupa pantai-pantai indah yang ada di Kecamatan Pujut, Praya Barat, dan Kecamatan Praya Barat Daya, seperti; Pantai Awang, Bumbang, Gerupuk, Kawasan Pantai Putri Mandalika (Aan, Sunut, Seger, Serenting, dan Kuta), Are Guling, Mawun, Tampah, Rowok, Semeti, Selong Belanak, Mawi, Sarangan, Torok Aik Belek, Tomang-Omang, dan Pengantap.

Wisata Alam dengan obyek pemandian dan pemandangan alam, seperti; Aik Bukak, Sekedeq, Bumbang, Air Terjun Benang Stokel, Air Terjun Benang Kelambu, Bukit Jabon, Goa Bangkang Desa Prabu, dan Goa Pengembur.

Wisata Budaya dengan obyek Bau Nyale di Pantai Kuta dan Seger, Dusun Tradisional di Sade, Dusun Ende, Upacara Adat Nede, Ngerantok, Perang Timbung di Serewe Pejanggik, Praje/Jaran Kamput, Presean di semua kecamatan.

Wisata Seni Musik, Tari, dan Teater Trandisional seperti; Oncer, Rudat, Tawaq-Tawaq, Gendang Beleq, Amaq Abir, Gandrung, Wayang Kulit, Cilokaq, dan Pepaosan.

Wisata Religi berupa situs-situs bersejarah yaitu; Makam Ketaq, Makam Nyatoq, Makam Serewe, Masjid Kuno Rembitan, dan Masjid Gunung Pujut.

Wisata Kerajinan Tradisonal yang tersebar di beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Loteng, seperti; Tenun tradisonal songket/gedogan di Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat dan Desa Sade, Kecamatab Pujut, kerajinan rotan/ketaq di Desa Pejanggik, Kecamatan Praya Tengah, kerajinan bambu di Desa Beleka, Kecamatan Praya Timur, dan kerajinan gerabah di Desa Penujak, Kecamatan Praya Barat.

Keberadaan aneka ragam kekayaan wisata menakjubkan yang ada di Loteng telah mendorong para pelaku wisata untuk berinvestasi dengan mengusahakan penyediaan fasilitas sarana dan prasarana yang diperlukan oleh para wisatawan mancanegara maupun domestik yang berkunjung dan hendak menikmati keindahan panorama alam Loteng.

Dari sisi produktivitas perhotelan di Loteng, saat ini mengalami peningkatan signifikan. Terbukti hingga saat ini terdapat 45 hotel/bungalow mulai dari kelas melati hingga bintang empat, diantarnya; Hotel Tastura, Kuta Indah, Surfers Inn, Matahari Inn, G’Day Inn, Taman Aik Bukak, Dienda Hayu, Edotel, Ken’s Hotel, Lombok Baru Hotel, Novotel, Segara Anak, Sekar Kuning, Mimpi Manis, Lamanca, Ketapang, Puri Itoma, Melon, Edotel, PT Lakuen Inn Lombok, Yuli’s, Bintang, Baturiti, Tri Putri, GR House & Café, Srikandi, G.R. House & Cafe, Kuta Baru, Mandalika, Duyung, Lina, Bumbangku ,The Spot, Seger, Edo Surf, Grand Royal, Sempiak, Queen, Puri Rinjani, Aerotel, Kuta Core, Bule Home Stay, Arta Hotel dan D’Praya Hotel.

Sementara tingkat kunjungan wisatawan dari tahun 2011 hingga 2013 mengalami peningkatan siginifikan yakni 66.978 orang tahun 2011, tahun 2012 sebanyak 340.473 orang dan tahun 2013 sebanyak 348.572 orang.

Selanjutnya, indikator peningkatan perekonomian masyarakat dapat dilihat dari besaran nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Kabupaten Loteng dari tahun ke tahun terus meningkat. Hal tersebut mengindikasikan terjadinya peningkatan aktivitas kegiatan ekonomi di Kabupaten Loteng yang cukup berarti. Nilai tambah yang tercipta (PDRB atas dasar harga berlaku) pada tahun  2013  sebesar Rp7,18 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya Rp6,33 triliun. Atau mengalami peningkatan sebesar 13,49 persen. Nilai dan laju PDBR setiap tahunnya terbentuk dari kontribusi berbagai sektor.

Diharapkan pada lima tahun kedepan, peningkatan perekonomian masyarakat akan mengalami peningkatan sehingga angka kemiskinan terus tertekan.(Humas Loteng/ROS)