SUMATERA UTARA, LOMBOKTODAY.CO.ID – Jangan pernah ceritakan keburukan orang lain, apalagi keburukan umat agama lain dan keburukan ormas lain. Tapi, fokuslah untuk memperbaiki dan mengoreksi diri sendiri, untuk selalu berbuat kebaikan. Karena silaturrahim, Islam bisa masuk ke Indonesia, bahkan tersebar di seluruh dunia. Dengan silaturrahim, akan membentuk persaudaraan. Dan persaudaraan ibarat pohon. Supaya pohon bisa tumbuh dengan kokoh, akar yang kuat dan daun rindang serta buah yang lebat, maka dibutuhkan air. Silaturrahm inilah ibarat air yang menyirami persaudaraan supaya tetap kokoh.
Gubernur NTB, Dr TGH M Zainul Majdi saat mengisi tausiyah pada acara Tablig Akbar, di Lapangan 50 Kabupaten Batubara, sebuah kabupaten pemekaran dari Kabupaten Asahan, di Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (05/8).
Demikian antara lain isi tausiyah yang disampaikan Gubernur NTB, Dr TGH M Zainul Majdi pada acara Tablig Akbar, di Lapangan 50 Kabupaten Batubara, sebuah kabupaten pemekaran dari Kabupaten Asahan, di Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (05/8).
Ketua Panitia Penyelenggara, Ustadz Azwarnas mengundang Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi untuk mengisi dan menyampaikan dakwah pada acara Tablig Akbar tersebut. Tablig Akbar tersebut dihadiri oleh segenap masyarakat Kabupaten Batubara, juga Bupati Batubara, diwakili Asisten III Setdakab Batubara serta keluarga besar PPI Sumatera Utara dan para toga/toma Kabupaten Batubara.
Dalam dakwahnya, TGB (Tuan Guru Bajang) menegaskan, kedatangannya ke Kabupaten Batubara, Provinsi Sumetara Utara, semata-mata untuk menyambung tali silaturrahim. Karena, berkaca dari sejarah agama Islam, kata TGB, ajaran Islam masuk ke Indonesia, bahkan tersebar ke seluruh dunia, semua karena silaturrahim. Karenanya, TGB mengibaratkan silaturrahmi itu sebagai air yang menyirami persaudaraan supaya tetap kokoh.
Saat itu, TGB juga mengingatkan kepada masyarakat yang hadir memadati lokasi acara untuk tetap berbuat baik, walau sekecil apapun. ‘’Jangan sampai kita merasa bahwa ibadah kita sudah baik. Tapi ternyata masih tetap menyakiti tetangga dan menggosip tentang keburukan saudaranya,’’ pesan TGB.
Menurutnya, ibadah yang baik adalah ibadah yang tidak hanya fokus ibadah kepada Allah. Tapi juga tetap menjalin hubungan baik dengan sesame. TGB juga mengajak untuk tetaplah berbuat baik, ikhlas karena Allah SWT. ‘’Sebab, kita tidak tahu amal baik yang mana yang akan membawa kita menuju surganya Allah SWT. Amal yang kelihatan biasa-biasa saja, akan tetapi ternyata amal itulah yang mungkin akan membawa keberkahan,’’ ungkapnya sembari menceritakan kisah tiga orang yang terjebak dalam gua. Namun hanya karena kebaikan yang pernah diperbuatnya di masa lalu, menjadi sebab dimudahkan ketiga orang tersebut keluar dari gua.
Selain itu, TGB juga kembali menekankan pentingnya melaksanakan atau mengamalkan inti dari ajaran Islam yaitu silaturahim sebagai modal untuk mewujudkan cita-cita sebagai bangsa. Sebab, harapan dalam membangun masyarakat yang diajarkan Alquran, kata TGB adalah sama dengan cita-cita sebagai bangsa, yaitu untuk menciptakan masyarakat yang makmur dan sejahtera. Dalam Alquran disebut dengan Baldatun Thoyibatun.
‘’Secara kata Baldatun Thoyibatun berarti sejahtera dan subur. Maknanya yaitu, bumi ini memberikan berkah yang luar biasa bagi yang tinggal di atasnya,’’ ujar gubernur hafidz Alquran tersebut, kemudian melanjutkan bahwa untuk membangun negeri yang makmur, maka harus terus memperkuat ikatan tali silahturahmi. Dimana, hal ini sejalan denga semangat persatuan dan kesatuan yang menjadi dasar bagi Indonesia untuk tetap berdiri.(wan/ar/ltd)
No Comments