LOTIM, LOMBOKTODAY.CO.ID—Rumah Tahanan Negara (Rutan) Selong, Lombok Timur, berubah menjadi Pondok Pesantren (Ponpes) dengan lebih memperbanyak kegiatan-kegiatan keagamaan yang diberikan kepada warga binaan (WB) di Rutan setempat. Seperti halnya mengadakan pengajian rutin, memperbanyak seni baca Alqur’an dan pengarahan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lombok Timur.
‘’Meski tetap namanya Rutan, tapi kami selalu kemas pembinaannya ala Ponpes,’’ kata Kepala Rutan Selong, Kurnia Panji Pamekas kepada LOMBOKTODAY.CO.ID, di kantornya, Senin (02/4).
Ia menjelaskan, apa yang dilakukan ini sebagai inovasi untuk memberikan pengetahuan agama kepada warna binaan. Lebih-lebih tinggal sebentar lagi akan melaksanakan ibadah puasa Ramadhan yang akan menerapkan pesantren kilat.
Agar mereka hidup lebih terarah dan indah dengan memperdalam ilmu agama untuk bekal di masyarakat bila nanti sudah keluar dari dalam Rutan. ‘’Alhamdulillah, apa yang kami dilakukan ini mendapatkan respon positif dari warga binaan kami,’’ ungkapnya.
Apa yang dilakukan ini, lanjutnya, tidak terlepas pula dari upaya untuk mempersiapkan diri alih status Rutan menjadi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Selong. Dan juga mendirikan Wartel Suspas untuk mengurangi halinar yakni penggunaan hand phone (HP) di dalam Rutan dan pungli (pungutan liar).
Artinya, dengan siapa mereka berkomunikasi, akan diketahui oleh petugas dan mudah dilacak. ‘’Dengan adanya wartel ini, semua warga binaan boleh menggunakan untuk berinteraksi dengan keluarganya, karena semua percakapan diawasi oleh petugas,’’ ungkapnya.(SR)