LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.CO.ID – Siswa kelas 2 SMP Negeri 3 Keruak, Kabupaten Lombok Timur, bernama Rian Hadi yang beralamat di Dusun Pematung, Desa Pematung, Kecamatan Sakra Barat, ini cukup mengejutkan teman sekelasnya dan semua guru di sana.
Pasalnya, anak yang dikenal pendiam di kelasnya itu tak disangka memanfaatkan masa libur ujian kelas 3 untuk mencari pasangan kawin. Rian mendapatkan pasangan wanita cantik yang juga siswi kelas 2 SMPN 1 Sakra Barat bernama Sely yang beralamat di Dusun Batu Tangkok, Desa Embung Tiang, Kecamatan Sakra Barat.
‘’Betul, anak ini pendiam tidak banyak bergaul dan tidak pernah terdengar desas-desus pacaran,’’ kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMPN 3 Keruak, M Jalaluddin.
Sementara itu, Kepala SMPN 3 Keruak, H Deluk Akmal yang ditemui di ruang kerjanya, Jumat (26/4) mengaku sangat terkejut dengan kejadian ini.
Pihaknya telah mengutus waka bidang kesiswaan dan guru BP untuk menemui orang tua Riyan Hadi.
Delegasi sekolah bermaksud untuk mengajak orangtua pihak laki agar dipisahkan. Namun ayah si pengantin laki mengaku pasrah meskipun sudah berusaha membujuk anaknya untuk membatalkan perkawinannya mengingat masih di bawah umur.
Upaya pemisahan itu belum berhasil karena pihak calon pengantin wanitanya mengaku lebih baik mati dari pada harus dipisah.
Pihak sekolah akan bersurat kepada kepala desa Pematung dan KUA Kecamatan Sakra Barat meminta agar tidak diproses pernikahan pasangan yang masih ingusan itu.
Pemeritah Desa Pematung yang mendapatkan laporan terkait kasus ini juga bertindak cepat. Kepala Desa didampingi Polmas mendatangi orangtua Riyan Hadi dan sama-sama membujuk kedua pasangan yang terlanjur melekat cintanya itu untuk tidak melanjutkan niat berumah tangga.
Hasilnya kata Kades Pematung, Hanafi yang dihubungi Jumat (26/4), setali tiga uang dengan upaya yang dilakukan pihak SMPN 3 Keruak.
Menurut Kades sebenarnya pihak laki nurut saja antara lanjut kawin atau dipisah, namun pasangan wanita yang ngotot tak mau terpisah dari calon suaminya. ‘’Saya lebih baik mati sekarang dari pada berpisah tak jadi kawin dengan kak Rian,’’ tutur kades menirukan ucapan Sely, calon pengantin wanita.
Kendati demikian, kades tetap bersikap tegas untuk tidak memproses administrasi di desa terkait berkas persyaratan perkawinan yang bersangkutan. Dan pihaknya masih akan berupaya untuk memisahkan keduanya meskipun harus melakukan ancaman hukum kepada keduanya dan keluarga kedua belah pihak.
Menurut salah seorang guru SMPN 1 Sakra Barat, membenarkan, siswinya yang benama Sely yang masih duduk di kelas 2 memang benar dilarikan kawin oleh seorang siswa kelas 2 SMPN 3 Keruak.
Diketahuinya, Sely sejak kecil hidup diasuh oleh neneknya dikarenakan ibu kandungnya telah lama berpisah dari ayah Sely dan ibunya menikah lagi dengan orang lain. Bahkan hingga kini Sely tidak tahu di mana ibunya berada, sedangkan ayahnya merantau ke Malaysia sejak Sely masih kecil.(Kml)