LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.CO.ID – Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy memberikan semangat kepada petani bawang putih Sembalun untuk tidak pesimis dalam upaya mengembalikan kejayaan produksi bawang putih di kecamatan yang terletak di Timur Gunung Rinjani itu.
Bupati Sukiman menegaskan, bahwa Pemerintah dan masyarakat Lombok Timur harus mampu menunjukkan kemandirian.
Hal itu menjadi fointer penegasan Bupati yang disampaikannya saat menggelar rapat bersama Dinas Pertanian, Petani bawang putih, dan Importir pada Senin (16/9) kemarin.
Pernyataan yang bernada spirit kepada petani Sembalun itu dilontarkan Bupati Sukiman menyusul terjadinya pembatalan dana Rp59 miliar sebagai bagian atas ditunjuknya Sembalun sebagai sentra pembibitan bawang putih nasional oleh Pemerintah Pusat.
Karena telah berupaya optimal, Bupati Sukiman berharap hal itu tidak boleh menjadi kendala dalam upaya mendukung swasembada bawang putih dan mengembalikan kejayaan bawang putih Sembalun.
“Tak ada rotan, akar pun jadi. Bahkan akar itu seringkali lebih kuat dari rotan,” katanya membangun optimisme.
Karena itu, Bupati Sukiman meminta semua pihak memanfaatkan potensi yang ada semaksimal mungkin dan meminta petani tidak menyerah dan menghilangkan keresahannya. Kaitannya dengan itu Sukiman meminta dukungan importer agar dapat bekerjasama dengan petani Sembalun. Bupati menyatakan hal itu akan didukung dengan regulasi yang akan membolehkan importer bekerjasama dengan kelompok tani untuk menanam bibit bawang putih di Sembalun.
Hal ini ditanggapi positif mengingat potensi produksi ada di sekitar Maret dan April mendatang. Penanaman oleh Importir bekerjasama dengan kelompok tani ini merupakan rekomendasi Pemerintah untuk mencegah kekosongan penanaman di Sembalun. Diharapkan pula dengan adanya revisi pada regulasi sebelumnya dapat mengurangi ketidakpastian petani bawang putih Sembalun.
Kerja sama antara Kelompok tani dan Importir yang tengah diupayakan melalui revisi regulasi yang ada saat ini diharapkan mendatangkan keuntungan kedua belah pihak, baik petani maupun importir. Dengan upaya ini Petani akan memiliki kepastian atas produk yang dihasilkannya.
Pada akhir rapat, Bupati Sukiman mengingatkan pula kepada Kepala Dinas Pertanian dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu untuk tidak lupa mengatur tata niaga tembakau yang kini tengah menjadi polemik di masyarakat.(Kml/humas)
No Comments