LOTIM, LOMBOKTODAY.CO.ID – Ratusan cowok ganteng dan cewek cantik menyerbu kantor Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Lombok Timur. Kedatangan mereka bukan semata-mata untuk datang pamer, namun ratusan cowok dan cewek yang masih usia remaja itu datang untuk ikut seleksi pemilihan Terune Dedare Sasak Kabupaten Lombok Timur 2019.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Dr HM Mugni, MPd yang ditemui Lomboktoday.co.id, di ruang kerjanya, Senin (14/10) menjelaskan, pemilihan Terune Dedare Sasak Lombok Timur tahun ini diikuti oleh sekitar 300 peserta yang berasal dari berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA)/sederajat se-Kabupaten Lombok Timur.
Namun, dari hasil seleksi awal (seleksi administrasi) tersisa sebanyak 120 orang peserta yang kini sedang mengikuti tes selanjutnya yang diselenggarakan di Aula Kantor Dispar Lotim, Senin (14/10).
Dijelaskan, dari 120 orang ini dilakukan tes dengan kualifikasi memiliki 3B (Brine, Bihavior dan Beautiful) yakni kecakapan/kecerdasan, kelakuan atau etika dan kecantikan (penampilan). Dalam hal kecakapan/kecerdasan kata Mugni, dicari yang menguasai minimal 1 bahasa asing yaitu bahasa Inggris. Selain itu, juga menguasai bahasa Sasak baik bahasa Sasak versi Selaparang maupun Sasak versi Pejanggik. Tak hanya itu, juga dicari peserta yang memiliki wawasan bidang budaya atau adat Sasak.
Pada tahapan tes akhir ini lanjut Kadis, melibatkan tim penguji dari mantan juara Terune Dedare yang sudah senior dan yang sudah memiliki jam terbang di berbagai bidang, khususnya dunia pariwisata. Hasil akhir tes ini, akan dicari tiga pasangan Terune dan Dedare yang akan dijadikan Duta Wisata Lombok Timur. Yakni mereka diharapkan mampu mempromosikan Pariwisata Lombok Timur di manapun mereka berada dan dalam setiap kesempatan.
Kadis yang juga penggagas penggunaan pakaian adat Sasak bagi ASN Lotim sehari dalam seminggu ini menambahkan, mulai tahun 2020 mendatang, pemilihan Terune Dedare Sasak Lombok Timur akan dilakukan secara berjenjang yakni akan dimulai dari audisi atau seleksi tingkat desa. Pemenang tingkat desa akan diadu ke tingkat kecamatan demikian selanjutnya untuk jenjang yang lebih atas.(Kml)