Sekretaris FKKD Lotim Sayangkan Munculnya Istilah Pendopo 3

Sekretaris FKKD Lotim, Munawir Haris.
Sekretaris FKKD Lotim, Munawir Haris.

Oleh: Lalu M Kamil AB |

LOTIM, LOMBOKTODAY.CO.ID – Kepemimpinan Bupati Lotim, HM Sukiman Azmy dan Wakil Bupati Lotim, H Rumaksi SJ acap kali diterpa isu yang tidak sedap. Mulai dari munculnya istilah bupati bayangan, dan kini muncul lagi istilah Pendopo 3. Namun, kedua istilah jalanan itu ada kecenderungan mengarah kepada fakta. Oknum yang disebut-sebut sebagai aktor pendopo 3 itu perlahan mulai membuka diri ke publik dan beredar di media social (medsos) tampil dengan atribut berlabel ‘’Pendopo Tiga’’.

Jika sebelumnya pihak yang mengklaim diri sebagai orang pendopo tiga itu sempat mau mensomasi salah satu media yang memberitakan keberadaannya karena merasa difitnah, malah bukannya menetralisir image tersebut. Tapi sebaliknya, mereka semakin petantang-petenteng membuka diri terang-terangan.

Hal ini menggiring Sekretaris Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) Lombok Timur, Munawir Haris angkat bicara. Dia sangat menyayangkan munculnya hal-hal yang dapat merusak wibawa pimpinan daerah. ‘’Tolong jangan ada pihak-pihak yang berbuat aneh di Lombok Timur ini. Kita malu mendengarnya apalagi kalau istilah ini sampai berkembang ke luar,’’ kata Munawir Haris dengan nada kesal.

Munawir Haris yang juga Kepala Desa Rensing Raya ini menyatakan, jika benar ada oknum yang melegitimasikan diri sebagai orang pendopo 3 itu adalah orang aneh dan tidak waras. ‘’Dari mana juntrungnya memungut istilah itu,’’ ucapnya.

Konon, kata Munawir, oknum pendopo 3 itu sebagai mana berkembang di beberapa media, memiliki pengaruh yang cukup kuat ikut mengatur kebijakan kepala daerah. Seperti ikut mengintervensi soal mutasi dan sebagainya. Jika benar ini terjadi kata Sekretaris FKKD Lotim, bisa menjadi ‘’preseden buruk’’ bagi Pemerintahan Kabupaten Lombok Timur dan betapa rendahnya martabat kepala daerah.

Jika benar oknum tersebut adalah bagian dari tim sukses pasangan paket SUKMA pada saat Pilkada lalu, kata Munawir Haris, berarti mereka ini menjadi duri dalam daging, sebagai perusak di dalam dan tidak punya tanggung jawab moral memilih SUKMA namun hanya untuk meraup keuntungan pribadi.

Untuk itu, sebagai priibadi dan sebagai Sekretaris FKKD Lotim, Munawir Haris meminta Bupati dan Wakil Bupati bersikap tegas dan melakukan pengawasan yang ketat dalam mengatur kebijakan, jangan membiarkan stafnya dapat diintervensi oleh orang-orang jalanan seperti itu.

Bukankah katanya, dalam berbagai kesempatan Bupati Sukiman Azmy sering menyebut bahwa euforia timses sudah cukup setahun yang lalu. Namun anehnya hingga kini masih merajalela oknum-oknum yang mengaku timses masih gentayangan menggerogoti Pemkab Lombok Timur.

‘’Kami di Forum Kepala Desa sangat miris dan malu mendengar hal-hal semacam ini. Kapan kita berpikir membangun Lombok Timur ke arah yang lebih baik jika kita membiarkan diri terpasung dan tersandung dengan persoalan remeh,’’ ujarnya.(Sid)

Responses (3)

  1. Istilah pendopo 3 sebuah eporia politik yg berkembang sebagai ekses sistem politik balas jasa. Walapun demikian sudah pasti diantisipasi pasangan SUKMA. Hal ini bisa dicermati..dari dilantiknya Setda Lotim baru baru ini. Dalam kaitan itu Setda ketika silaturrahmi dengan Wartawan di Lombok Timur..sudah mengeluarkan statemen bahwa mutasi untuk eselon IIII dsn IV akan diisi oleh pejbat sesuai DUK, kompetensi dalam istilah birokrasi kib description harus sesuai dengan job specationnya. Kita tunggu langkah2 Strategis SETDA dan statemen itu pasti atas petunjuk Pimpinan. Muda2an kedepan akan lebih baik dan dapat memberangus istilah Pendopo 3. Salam perjuangan. Trimk.Wassalam.þ

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *