Peniadaan Jam Besuk di RSUD NTB Diperpanjang Hingga 13 April

Wakil Direktur Pelayanan RSUD Provinsi NTB, dr H Agus Rusdhy Hamid Hariawan, Sp.OG (K) MARS.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Provinsi NTB, dr H Agus Rusdhy Hamid Hariawan, Sp.OG (K) MARS.

Oleh: Abdul Rasyid Z. |

MATARAM, LOMBOKTODAY.CO.ID – Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB akhirnya memperpanjang jadwal peniadaan jam besuk bagi pasien rawat inap hingga 13 April 2020 mendatang. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meminimalisasi dan mengantisipasi serta memutus mata rantai penyebaran wabah Virus Corona (Covid-19) di lingkungan RSUD NTB.

Wakil Direktur Pelayanan RSUD Provinsi NTB, dr H Agus Rusdhy Hamid Hariawan, Sp.OG (K) MARS mengatakan, trend penyebaran Virus Corona (Covid-19) kian hari semakin mengkhawatirkan. Hal ini membuat pihak manajemen RSUD NTB terpaksa mengambil kebijakan untuk memperpanjang peniadaan jam besuk bagi pasien rawat inap.

 

 

 

‘’Kebijakan perpanjangan waktu peniadaan jam besuk itu kita ambil sesuai hasil rapat yang telah kami lakukan di internal manajemen rumah sakit, sekaligus juga untuk menindaklanjuti Surat Edaran Gubernur NTB serta Surat Edaran dari pak Direktur RSUD NTB,’’ kata Wadir Pelayanan RSUD NTB, dr H Agus Rusdhy Hamid Hariawan, di ruang kerjanya, Selasa (31/3).

Lebih-lebih saat ini, kata dr Agus, sudah berlaku masa tanggap darurat bencana non alam Covid-19, sehingga bentuk antisipasi itu perlu dilakukan. Apalagi dengan banyaknya pengunjung dan pasien yang tidak kurang dari 900 orang setiap hari ke RSUD NTB, tentu hal itu tidak menutup kemungkinan akan menjadi potensi penularan wabah Virus Corona (Covid-19) tersebut. Sehingga, penting diberlakukan kebijakan dengan meniadakan jam besuk bagi pasien rawat inap. Artinya, pasien rawat inap hanya boleh ditunggu oleh pendamping atau penunggu pasien maksimal 2 (dua) orang. ‘’Rumah singgah juga untuk sementara waktu kita tutup,’’ ujarnya.

Bagi setiap pengunjung dan pasien yang datang ke Poliklinik dan IGD, lanjut dr Agus, dilakukan skrining oleh petugas sesuai panduan untuk skrining orang sehat. Di mana, skrining di Poliklinik dipusatkan di 2 (dua) pintu yaitu di pintu utama Mainhall dan pintu fasilitas umum. Sedangkan jadual operasi juga akan diatur. Hal ini dilakukan agar para perawat, paramedis dan dokter setidaknya akan mempunyai tenaga yang cukup dalam menangani pasien terpapar kasus Corona tersebut.

Untuk mencegah penularan virus Corona tersebut, pihaknya juga melakukan penyemprotan cairan disinfektan di seluruah ruangan setiap hari, mulai dari poliklinik hingga ke ruang inap. Hal ini untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pasien, perawat dan dokter yang bekerja di lingkungan RSUD NTB. Di samping itu, pihaknya juga menerapkan jaga jarak fisik (physical distancing) maupun sosial distancing di tempat antrean.

‘’Kami mengimbau masyarakat kalau tidak ada kebutuhan yang mendesak, sebaiknya jangan keluar ke rumah dan jangan berkunjung ke rumah sakit. Karena penyebaran Virus Corona itu bisa melalui orang sehat maupun orang sakit,’’ katanya sembari menyebutkan bahwa IGD tetap buka 24 jam dan layanan Poliklinik untuk jenis penyakit tertentu.(Sid)