Ini Trik Jitu Kades Kuangrundun Hadang Covid-19

Kades Kuangrundun, Jinarsi.
Kades Kuangrundun, Jinarsi.

Oleh: Lalu M Kamil AB |

LOTIM, LOMBOKTODAY.CO.ID – Mungkin layak diapresiasi dan ditiru cara Kepala Desa (Kades) Kuangrundun, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) menghadang masuknya penyebaran wabah Virus Corona (Covid-19).

Saat Lomboktoday.co.id bertandang ke kediamannya, Kamis (23/4) kemarin, Kades Kuangrundun, Jinarsi alias Ju menuturkan, sejak Covid-19 ini semakin mewabah yang ditandai dengan masuknya Kecamatan Jerowaru dalam zona merah, Jinarsi langsung bergerak mengambil langkah preventif.

Salah satu langkah yang diambil oleh Ju adalah dirinya bersama masing-masing kepala dusun (Kadus) mendatangi warganya door to door. Mereka bergerilya menanyakan setian warga apakah ada yang memiliki sanak family di luar daerah atau luar negeri yang berencana balik kampung menghadapi Ramadhan atau mudik Idul Fitri.

Kades menelpon satu persatu semua warganya yang kini di luar daerah atau luar negeri untuk diwanti-wanti supaya mengurungkan niat balik kampung. Ju, sapaan akrab Kades mencegat kepulangan warganya.

‘’Sebaiknya kalian jangan pulang ke Lombok, karena sedang gawat Corona. Jika kalian pulang, tidak akan bisa langsung pulang ke kampung karena di Bandara Lombok sudah ditunggu petugas dengan mobil Ambulance dan langsung dibawa ke Asrama Karantina di Labuhan Lombok. Dan kalian akan dikurung selama sebulan,’’ tutur Kades kepada warganya via telephone.

Rupanya apa yang disampaikan Kades terhadap warganya yang berada di luar negeri itu, tampaknya sangat mempan. Terbukti katanya, semua warganya yang di luar negeri itu menyatakan mengurungkan niat untuk balik kampung yang semula rata-rata berencana puasa di kampung halaman. Tak hanya itu, Kades Kuangrundun menyampaikan, saat ini di desanya tengah musim panen jagung, banyak buruh pemetik dan pengupas jagung datang dari luar desanya.

Kades mengistruksikan semua kadus dan RT agar menyisir semua warga pendatang untuk dipastikan semua menggunakan masker. Jika tidak, diminta semua pemilik jagung agar jangan menerima buruh yang tidak bawa masker. Untuk warganya sendiri, Kades Jinarsi telah membagikan masker kepada semua jiwa penduduknya. Pihak Pemdes kata Ju, telah mengeluarkan koceh dari Dana Desa (DD) senilai Rp6 juta khusus untuk pengadaan masker.

Terkait pelaksanaan sholat Jumat di desa yang hanya memiliki dua pemukiman kemasjidan tempat sholat Jumat, Kades mengakui awal instruksi larangan sholat Jumat itu sempat warganya tidak mau dilarang sholat Jumat di Masjid. Namun setelah diadakan pertemuan bersama semua tokoh, dari sejak itu tidak ada lagi pelaksanaan sholat Jumat hingga sekarang ini.(Sid)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *