Oleh: Abdul Rasyid Z. |
MATARAM, LOMBOKTODAY.CO.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB sejak awal sangat serius menangani Pandemi Covid-19 dalam semua aspeknya. Dari segi penanganan medis, selain telah memaksimalkan rumah sakit rujukan utama dan sejumlah rumah sakit rujukan pendukung, Pemprov NTB juga telah meresmikan Asrama Haji NTB, di Jalan Lingkar Selatan Mataram sebagai rumah sakit darurat Covid-19, Jumat (8/5).
‘’Alhamdulillah, saya ucapkan terima kasih dan merasa bangga kepada seluruh dokter, perawat, cleaning service, yang telah berjibaku di garda terdepan menangani Covid-19 ini,’’ kata Wakil Gubernur (Wagub) NTB yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah saat meresmikan rumah sakit darurat Covid-19.
Rumah sakit darurat Covid-19 ini memiliki kapasitas 82 kamar pasien dan 164 tempat tidur. Dalam menjalankan tugasnya, Wagub meminta agar tenaga medis yang berada di garda terdepan penanganan Covid-19 tetap menjalankan tugasnya sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan. ‘’Kami tidak pernah mau ada tenaga kesehatan kita yang kemudian terkena Covid-19. Karenanya, SOP harus sungguh-sungguh diperhatikan, semuanya harus termekanisme dengan baik,’’ ujarnya.
Rumah sakit darurat Covid-19 ini diharapkan mampu menyembuhkan pasien lebih banyak lagi, dengan memberikan pelayanan terbaik. ‘’Saya ucapkan selamat bertugas kepada seluruh tenaga medis, semoga kita semua bisa cepat melalui ujian ini,’’ ucapnya.
Sementara itu, Gubernur NTB, H Zulkielimansyah yang juga hadir pada kesempatan tersebut mengaku sangat bangga dengan seluruh tenaga medis yang menggunakan waktu dan pikirannya untuk berhadapan langsung dengan wabah Covid-19. ‘’Kita termasuk provinsi yang bisa menyembuhkan pasien lebih banyak dibandingkan provinsi yang lain, itu harus kita tingkatkan,’’ katanya.
Di mana, hingga tanggal 7 Mei 2020 kemarin, jumlah pasien Covid-19 di NTB yang telah sembuh sebanyak 81 orang. Gubernur berharap kehadiran rumah sakit darurat Covid-19 ini mampu dimaksimalkan dan mampu menyembuhkan pasien positif lebih banyak lagi. ‘’Mudah-mudahan dengan kehadiran rumah sakit darurat Covid-19 ini bisa kita maksimalkan, dan untuk seluruh pejuang kesehatan kita, harus diberikan perhatian yang lebih baik,’’ ujarnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Provinsi NTB, HL Hamzi Fikri menerangkan, rumah sakit darurat tersebut akan melayani pasien dengan kriteria OTG dan ODP dengan hasil swab positif, PDP ringan, serta pasien Covid-19 yang berusia 15 sampai 60 tahun tanpa gejala komorbid. ‘’Untuk pasien dengan gejala sedang dan berat, tetap akan dirujuk ke rumah sakit rujukan yang ada di wilayah NTB ini,’’ katanya.(Sid)