Oleh : Lalu M Kamil AB |
LOTIM, LOMBOKTODAY.CO.ID – Semenjak dibukanya kembali penerbangan BIL dan Dermaga Pelabuhan Lembar, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Lombok Timur (Lotim) langsung memasang kuda-kuda siaga pengawasan.
Untuk mewaspadai arus masuk pendatang baru, Gugus Tugas Covid-19 Lotim membuka posko pengawasan di dua tempat. Masing-masing di perbatasan Jenggik untuk jalur utara, dan di Sepakat-Sukaraja untuk jalur selatan. Ini dimaksudkan untuk mencegah kemungkinan terjadinya local transmition Covid-19.
Fakatanya, tak semua warga yang melintas bersikap kooperatif melintasi posko pengawasan, masih banyak pengendara yang sengaja menghindari posko pengawasan dengan menelusuri jalan pintas.
Dari pantauan Lombotoday.co.id dalam beberapa hari sejak dibuka pos pengawasan jalur selatan, ternyata hanya sebagian kecil yang kooperatif mau melewati pos apalagi pelintas yang tak mengenakan alat pelindung masker.
Pengendara yang datang dari barat, bagi yang tahu ada pos pengawasan di Sepakat, dengan mudah mereka mengambil arah belok kiri di perempatan Desa Ganti, Kecamatan Praya Timur menuju arah Desa Beleka. Di depan pasar umum Desa Beleka belok ke arah timur hanya butuh waktu 10 menit sudah sampai wilayah Lotim yakni Desa Setungkeplingsar, Kecamatan Keruak.
Dari pusat Desa Setungkeplingsar ke arah timur hanya waktu tempuh 5 menit sudah sampai Desa Sepit dan masuk jalan raya jurusan Pancor-Keruak. Di pertigaan tugu Desa Sepit, para pengendara melanjutkan tujuan ke jurusan Pancor atau ke arah selatan menuju Keruak. Demikian pula rute sebaliknya jika ada warga dari Lotim menuju Praya atau Mataram melintasi jalur Selatan.
Pada rapat koordinasi penanganan Covid-19 di kantor Bupati Lotim, Senin (11/5) lalu, Bupati Lotim, HM Sukiman Azmy sempat menyatakan untuk mewaspadai jalur Pene-Batu Nampar tembus Jerowaru. Sehingga Bupati Sukiman berpikir ingin membuka pos pengawasan tambahan di jalur tersebut. Namun kenyataannya, jalur tersebut hampir tidak dilalui, selain karena jauh, juga jalur sepi dan rawan.
Dalam kesempatan itu, Sekda Lotim, HM Juaini Taupik menggelar video conference (vicon) dengan sejumlah wartawan di Selong Rabu (13/5), wartawan Lomboktoday.co.id mengusulkan kepada Sekda Lotim agar sebaiknya dibuka posko pengawasan tambahan di Desa Setungkeplingsar, bukan di Jurusan Pene-Batu Nampar.
Secara kebetulan, di Desa Setungkeplingsar sudah ada Pospol yang tak pernah bérfungsi dan Pos penjagaan yang dibangun pada saat kunjungan Kepala Staf Angkatan Darat belum lama ini. Kedua fasilitas keamanan tersebut hanya pernah diresmikan namun tak pernah difungsikan.
Menanggapi usulan tersebut, Sekda selaku Pelaksana Tugas Gugus Covid-19 Lotim, merespond usulan tersebut. Sekda berjanji akan mengajak Dandim 1615/Lotim dan Kapolres Lotim untuk melakukan ekspedisi menelusuri jalur dimaksud.
“Baik, ini masukan yang kami catat dan dalam sehari atau dua hari ini kami akan mengajak pak Dandim dan pak Kapolres jalan-jalan sore guna memastikan situasi di jalur seperti yang diungkap wartawan Lomboktoday.co.id,” kata Juaini Taupik.
Sekda menambahkan, selain situasi jalur tikus di wilayah selatan, jalur utara diketahui pula sangat banyak jalan tikus yang perlu diwaspadai dan dilakukan pengawasan.(Sid)
No Comments