Update Covid-19 di NTB 2 Juni: Bertambah 15 Positif, 5 Sembuh dan 1 Meninggal

Sekda NTB selaku Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi NTB, HL Gita Ariadi.
Sekda NTB selaku Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi NTB, HL Gita Ariadi.

Oleh: Abdul Rasyid Z. |

MATARAM, LOMBOKTODAY.CO.ID – Kasus Covid-19 di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali bertambah hari ini, Selasa (2/6). Buktinya, setelah sebelumnya terjadi penambahan pasien positif Covid-19 sebanyak 18 dan 2 orang meninggal, pada hari ini, Selasa (2/6), kembali terjadi penambahan sebanyak 15 kasus baru terkonfirmasi positif, 5 (lima) tambahan sembuh baru, dan 1 (satu) kasus kematian baru, sehingga jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini, Selasa (2/6) menjadi 685 orang, dengan perincian 297 orang sudah sembuh, 14 meninggal dunia, serta 374 orang masih positif dan dalam keadaan baik.

‘’Pada hari ini, Selasa, 2 Juni 2020, telah diperiksa di Laboratorium PCR RSUD Provinsi NTB, Laboratorium PCR RS Unram, dan Laboratorium TCM RSUD HL Manambai Abdulkadir Sumbawa sebanyak 179 sampel dengan hasil 161 sampel negatif, 3 (tiga) sampel positif ulangan, dan 15 sampel kasus baru positif Covid-19,’’ kata Sekretaris Daerah (Sekda) NTB selaku Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi NTB, HL Gita Ariadi, dalam press realase yang dikeluarkan, Selasa (2/6).

Gita Ariadi menyebutkan, 15 kasus baru positif tersebut, di antaranya; pertama, pasien nomor 671 inisial Tn S (65 tahun), laki-laki, warga Kelurahan Dasan Agung, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Ke-2, pasien nomor 672 inisial Ny J (43 tahun), perempuan, warga Desa Suranadi, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat (Lobar). Ke-3, pasien nomor 673 inisial Tn M (45 tahun), laki-laki, warga Desa Teniga, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara (KLU). Ke-4, pasien nomor 674 inisial Tn MH (65 tahun), laki-laki, warga Desa Teniga, Kecamatan Tanjung, KLU. Ke-5, pasien nomor 675 inisial An DAE (13 tahun), perempuan, warga Desa Tegal Maja, Kecamatan Tanjung, KLU. Ke-6, pasien nomor 676 inisial Tn AH (45 tahun), laki-laki, warga Desa Medana, Kecamatan Tanjung, KLU. Ke-7, pasien nomor 677 inisial Ny A (24 tahun), perempuan, warga Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Ke-8, pasien nomor 678 inisial Tn M (29 tahun), laki-laki, warga Kelurahan Kebun Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Ke-9, pasien nomor 679 inisial Tn IGTSN (28 tahun), laki-laki, warga Desa Batulayar, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lobar. Ke-10, pasien nomor 680 inisial Ny J (34 tahun), perempuan, warga Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lobar.

Berikutnya ke-11, pasien nomor 681 inisial An M (7 tahun), laki-laki, warga Desa Rumbuk, Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Ke-12, pasien nomor 682 inisial Ny M (42 tahun), perempuan, warga Kelurahan Rakam, Kecamatan Selong, Kabupaten Lotim. Ke-13, pasien nomor 683 inisial Ny RDA (27 tahun), perempuan, warga Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lobar. Ke-14, pasien nomor 684 inisial Ny NGMN (39 tahun), perempuan, warga Desa Terong Tawah, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lobar. Ke-15, pasien nomor 685 inisial Ny N (50 tahun), perempuan, warga Desa Kekeri, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lobar.

Gita Ariadi juga menyebutkan untuk penambahan 5 (lima) orang yang sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif, di antaranya; pertama, pasien nomor 334 inisial Tn S (42 tahun), laki-laki, warga Desa Kramajaya, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lobar. Ke-2, pasien nomor 401 inisial Tn H (37 tahun), laki-laki, warga Desa Sukadana, Kecamatan Bayan, KLU. Ke-3, pasien nomor 410 inisial Tn A (41 tahun), laki-laki, warga Desa Pendua, Kecamatan Kayangan, KLU. Ke-4, pasien nomor 457 inisial An DA (2 bulan), laki-laki, warga Desa Sedau, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lobar. Ke-5, pasien nomor 458 inisial An NNGA (7 bulan), perempuan, warga Desa Giri Madia, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lobar.

‘’Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19, petugas kesehatan tetap melakukan contact tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi Positif,’’ ujarnya.

Gita Ariadi menjelaskan, hingga press release ini dikeluarkan, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 1.309 orang dengan perincian 600 orang (46%) PDP masih dalam pengawasan, 709 orang (54%) PDP selesai pengawasan/sembuh. Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) jumlahnya 5.874 orang, terdiri dari 448 orang (8%) masih dalam pemantauan dan 5.426 orang (92%) selesai pemantauan. Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yaitu orang yang kontak dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 6.853 orang, terdiri dari 2.583 orang (38%) masih dalam pemantauan dan 4.270 orang (62%) selesai pemantauan. Sedangkan Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19 sebanyak 61.267 orang, yang masih menjalani karantina sebanyak 4.059 orang (7%), dan yang selesai menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 57.208 orang (93%).

‘’Kembali kami mengingatkan seluruh masyarakat bahwa penyakit Covid-19 ini bukanlah suatu aib. Jika ada salah satu warga kita yang terpapar Covid-19 maka tidak ada yang boleh bersikap paranoid serta mengucilkan mereka. Penting untuk kita pahami bersama, bahwa dengan disiplin menerapkan seluruh protokol pencegahan Covid-19 serta mematuhi anjuran dan himbauan pemerintah maka sangat kecil kemungkinannya terpapar wabah ini. Selain itu, terhadap tiga kelompok masyarakat yang paling rentan terhadap Covid-19 ini, khususnya kelompok usia bayi dan balita, diharapkan kepada orang tua untuk lebih perhatian terhadap kesehatan bayi dan balitanya serta tidak membawa mereka keluar rumah tanpa pengawasan dan berkumpul di tempat-tempat keramaian,’’ katanya.

Gita Ariadi menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah berperan aktif dalam upaya pemutusan rantai penularan Covid-19 dengan tetap tinggal di rumah, senantiasa memakai masker jika keluar rumah dan menghindari kerumunan, physical distancing minimal dua meter, serta selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Di samping itu, lanjut Gita Ariadi, Pemerintah juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada petugas kesehatan yang tanpa lelah dalam  memberikan pelayanan, baik pencegahan penyebaran Covid-19 di masyarakat maupun pelayanan pengobatan kepada pasien positif Covid-19 di rumah sakit. ‘’Untuk menghindari informasi yang tidak benar tentang Covid-19, masyarakat diharapkan mendapatkan informasi dari sumber-sumber resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pemerintah Provinsi menyediakan laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 http://corona.ntbprov.go.id, serta layanan Provincial Call Centre (PCC) Penanganan Penyebaran Pandemik Covid-19 NTB di nomor 0818 0211 8119,’’ ujarnya.(Sid)