KEK Tanjung Santong Gairahkan Investasi dan Bisnis di SAMOTA

5 minutes reading
Tuesday, 11 Aug 2020 17:09 0 233 Editor

Sekda NTB, HL Gita Ariadi saat memimpin rapat Ekspose Rencana Masterplan KEK Agro dan Energi Tanjung Santong bersama Pemerintah Kabupaten Sumbawa, di Ruang Rapat Anggrek Setda Provinsi NTB, Selasa (11/8).

Oleh: Abdul Rasyid Z. |

MATARAM, LOMBOKTODAY.CO.ID – Kehadiran investor untuk berinvestasi di sektor energi dengan membangun kilang minyak dan industri bioetanol di kawasan Tanjung Santong, Kabupaten Sumbawa, akan mendukung percepatan pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan pengembangan Teluk Saleh, Pulau Moyo dan Gunung Tambora (Samota).

Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB menyambut baik investor yang akan berinvestasi di NTB. ‘’Kami menerima dengan tangan terbuka kedatangan investor demi pembangunan dan kemajuan NTB,’’ kata Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, HL Gita Ariadi saat memimpin rapat Ekspose Rencana Masterplan KEK Agro dan Energi Tanjung Santong bersama Pemerintah Kabupaten Sumbawa, di Ruang Rapat Anggrek Setda Provinsi NTB, Selasa (11/8).

Gita Ariadi mengatakan, kehadiran PT Palembang GMA Refinery dan Consortium (PGRC) untuk berinvestasi kilang minyak dan industri bioetanol, akan diberikan pelayanan investasi sebaik mungkin di NTB. ‘’Ini sesuai arahan Gubernur, kewajiban Pemprov NTB dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa untuk menfasilitasi agar investasi ini segera terwujud. Sehingga dengan adanya investasi ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di NTB,’’ ujarnya.

Sebelumnya, Gita Ariadi menjelaskan bahwa kunjungan lapangan bersama pihak investor sudah dilakukan. Bahkan kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah bersama Asisten II Setda Provinsi NTB, Perangkat Daerah Provinsi bersama Pemkab Sumbawa.

Ke depan, lanjut Gita Ariadi, sudah diusulkan rencana pembentukan KEK Tanjung Santong dengan luas awal sebesar 316 Ha. Kemudian akan diperluas areanya sebesar 3.000 Ha dengan memasukkan kawasan industri dan mencakup wilayah perairan serta pulau-pulau kecil di sekitar kawasan Teluk Saleh.

Namun di sisi lain, Gita Ariadi mengingatkan bahwa kehadiran investasi ini, dampak lingkungan juga harus menjadi perhatian serius. Karena Kawasan SAMOTA merupakan kawasan yang masuk ke dalam cagar biosfer dunia oleh UNESCO. Harus diingat, bahwa SAMOTA ini merupakan Kawasan Aquarium dunia dan cagar dunia. ‘’Jadi, pembangunan tetap berjalan dan lingkungan juga tetap terjaga,’’ ujarnya.

Direncanakan, Pemprov NTB dan Pemerintah Kabupaten Sumbawa akan meresmikan KEK Tanjung Santong pada HUT NTB tanggal 17 Desember 2020 mendatang. Sekaligus Ground Breaking pembangunan investasi kilang minyak dan industri bioethanol.

Sementara itu, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi NTB, H Ridwan Syah mengatakan bahwa Pemprov NTB dan Pemkab Sumbawa telah sepakat untuk mempercepat terwujudnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Santong. KEK merupakan bagian dari rencana besar untuk pengembangan kawasan SAMOTA. Titik beratnya bergerak di sektor industri, pertanian dan pariwisata. ‘’Rencana pengembangan KEK sudah lama dirintis dan sedang diproses di Kemenko Maritim. Kehadiran investor ini akan mempermudah proses masuknya investasi dan KEK di Santong ini,’’ kata mantan Kepala Bappeda NTB.

Sehingga, upaya dan langkah-langkah paralel terus dilakukan supaya pembangunan investasi tetap berjalan dan proses mempercepat KEK juga terus diupayakan. Langkah awal akan dilakukan revisi RT/RW (Rencana Tata Ruang dan Wilayah) Provinsi NTB sebagai dasar proses berikutnya. Karena proses investasi di Santong ini akan menggunakan hutan produksi yang akan diproses izin pinjam pakai kawasan di Kementerian LKH. Termasuk AMDAL yang perlu segera direvisi dan menyiapkan Peraturan Daerah dalam mempercepat proses investasi dan KEK.

Sementara itu, Ketua Percepatan Pengembangan SAMOTA, H Badrun Munir mengingatkan bahwa kehadiran investasi ini memberikan angin segar bagi kemajuan ekonomi daerah. Namun persoalan lingkungan juga harus menjadi perhatian bersama.

Menurut Munir, SAMOTA ini menyajikan destinasi yang komplit, dengan berbagai keunggulan masing-masing. Teluk Saleh dengan aquarium raksasa dunia, Pulau Moyo taman wisata bawah lautnya, dan Tambora yang sudah terkenal di dunia. Sehingga potensi wisata dari puncak Gunung ke dasar laut ada di SAMOTA. Di sana juga akan dikembangkan ketahanan pangan, yang bersumber dari laut dan darat seperti peternakan dan holtikultura. ‘’Ini yang menjadi pertimbangan dan harus diperhatikan saat berinvestasi. Kita tidak anti investasi, silakan investor datang ke NTB, tetapi harapan kita investasi ini tidak berbenturan dengan kaidah lingkungan, namun kehadiran investor ini melengkapi pengembangan SAMOTA,’’ katanya.

Mantan Wagub NTB di era 2008-2013 ini juga menjelaskan bahwa sesuai konsep pengembangan SAMOTA sebagai kawasan strategis provinsi yang memberikan manfaat bagi provinsi dan kawasan regional, maka pembentukan KEK merupakan langkah awal mengembangan SAMOTA dari sisi ekonomi, dengan tetap memperhatikan sisi konservasi dan pariwisata yang sudah melekat di SAMOTA.

Sehingga, ia berharap juga bahwa saat investasi ini berjalan, maka disamping memperhatikan roh pengembangan SAMOTA dan lingkungannya, desa dan masyarakat di sekitar lingkar KEK dan SAMOTA harus perhatikan juga.

Sementara itu, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Sumbawa, Lalu Suharmaji dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa infrastruktur sebagai penunjang KEK, salah satunya Pelabuhan Santong akan dibangun pada kawasan tersebut. ‘’Rencana pembangunan Pelabuhan Tanjung Santong diinisiasi oleh Pemkab Sumbawa mendapat sambutan positif dari PT Pelindo III,’’ katanya.

Persyaratan lain untuk membentuk KEK juga akan terus diselesaikan dengan proses secara bertahap dan terencana. Kerjasama dan sinergi Pemprov NTB dan Pemkab Sumbawa menjadi solusi percepatan kawasan ini sehingga investor merasa terbantu dengan pelayanan daerah untuk berinvestasi di daerah.

Adapun rapat tersebut turut dihadiri oleh Kepala Bappeda NTB, Kepala DPMPTSP, Kepala Dishub, Kepala Biro Ekonomi, Kepala Biro Kerjasama, Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB dan Pemkab Sumbawa.(Sid)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

LAINNYA