Oleh: Lalu M Kamil AB |
LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.CO.ID – Sekitar November lalu, Pemerintah Pusat telah meluncurkan program ACTION (the Active Citizens Building Solidarity and Resilience in Response to Covid-19) secara nasional. Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) mulai bergerak menindaklanjuti program tersebut dengan menggandeng lembaga KAPAL Perempuan.
Langkah awal dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dengan KAPAL Perempuan sebagai mitra di Lombok Timur. Penandatangan oleh kedua belah pihak berlangsung secara virtual, Jumat (18/12).
Pemerintah Kabupaten Lombok Timur diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Lotim, HM Juaini Taupik atas nama Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy. Sementara KAPAL Perempuan diwakili Direktur Institut KAPAL Perempuan, Misiyah.
Dalam sambutan Bupati Lotim, HM Sukiman Azmy yang dibacakan Sekda Lotim, HM Juaini Taupik menyambut baik proyek ACTION yang digawangi konsorsium Hivo’s dengan KAPAL Perempuan sebagai Mitra di Lombok Timur. Diakui Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri mengatasi dampak Covid-19 secara menyeluruh. Karena itu, dibutuhkan kerjasama dengan seluruh elemen, terutama masyarakat untuk secara sadar keluar dari kondisi saat ini.
Disebutkan, Pemda percaya, seperti halnya ketika bangkit dari gempa bumi, Covid-19 akan dapat dilewati bersama. Namun demikian, membangkitkan kembali kepercayaan diri dan semangat masyarakat yang terpuruk diakui tidak mudah. Karenanya, proyek ACTION yang akan berlangsung selama dua tahun dan fokus pada perempuan dan kelompok rentan baik dampak ekonomi maupun sosial budaya ini akan menjadi langkah mengumpulkan seluruh elemen membentuk kepedulian terhadap upaya penanganan dampak pandemi.
Disinggung pula Lombok Timur masih harus menaikkan kembali peringkat IPM, yang masih berada di posisi 8 dari 10 Kabupaten/Kota. Meskipun peringkat indeks pembangunan gender Lombok Timur telah melampaui IPM, akan tetapi tentunya masih dibutuhkan intervensi dan upaya untuk meningkatkan IPM secara keseluruhan. Sehingga proyek bersama KAPAL Perempuan akan menjadi bagian dari program internal Pemda Lotim.
Sementara itu, Program Manager Hivo’s Sub Sea, Eva Sulistiyawati mengingatkan salah satu masalah krusial adalah kekerasan terhadap perempuan yang setiap tahun mengalami peningkatan, terlebih pada masa Pandemi Covid-19. Demikian halnya dengan kelompok rentan lainnya seperti anak dan kaum difabel. Lombok Timur menghadapi tantangan serius merespon situasi tersebut.
Karena itu, proyek ACTION dengan Institut KAPAL Perempuan sebagai mitra di Lombok Timur akan berupaya mendorong partisipasi aktif perempuan membangun solidaritas dan ketahanan merespon Covid-19. Hal tersebut guna menguatkan ketahanan perempuan, sehingga dampak Pandemi Covid-19 tidak semakin meluas dirasakan perempuan dan kelompok rentan lainnya.
Diharapkan komunikasi dan koordinasi dengan OPD terkait, termasuk Camat dan Kepala Desa target kegiatan ini dapat berjalan dan berdampak optimal. Tidak jauh berbeda, Direktur KAPAL Perempuan, Misiyah juga mengharapkan proyek ACTION menjadi bagian dari langkah berfikir dan bertindak untuk mencegah semakin meluasnya dampak Covid-19, utamanya bagi perempuan dan kelompok rentan. Dengan demikian, dampak pandemi dapat tertangani tanpa melewatkan satu orang pun. Kegiatan yang dihadiri pula Asisten 1 Setda Lotim, Wakil Direktur LPSDM, OPD terkait seperti Bappeda, Dinas Koperasi dan UKM ini dilanjutkan dengan dialog dengan konsorsium dengan OPD mitra.(Sid)
No Comments