Oleh: Lalu M Kamil AB |
LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.CO.ID – Meskipun dihadapkan dalam situasi sulit masa pandemi tahun 2020 ini, Kabupaten Lombok Timur mampu meningkatkat kelas IPM dari posisi 9 menjadi posisi 8 dari 10 kabupaten/kota di NTB.
Sekertaris Daerah (Sekda) Lombok Timur, HM Juaini Taupik, didampingi Kepala BPS Lombok Timur, Lalu Putradi dan Ketua Koalisi Kependudukan Lombok Timur, Lalu Muh Kabul, menjelaskan perkembangan IPM Lombok Timur kepada pers, di ruang rapat SekdaLotim, Senin (21/12).
Di mana, Sekda menjelaskan pembangunan manusia telah digunakan sebagai pendekatan pembangunan global oleh United Nation Development Program (UNDP) sejak tahun 1990. “Capaian pembangunan manusia itulah yang diukur dengan sebuah indeks yang dikenal dengan Indeks Pembangunan Manusia atau disingkat IPM,” katanya.
Sekda mengemukakan bahwa IPM merupakan indeks gabungan dari tiga dimensi, yaitu dimensi kesehatan yakni umur panjang dan sehat, dimensi pendidikan atau pengetahuan, dan dimensi ekonomi yaitu standar hidup layak. Setiap dimensi, Kata Sekda, diwakili oleh sejumlah indikator.
Dimensi kesehatan yakni umur panjang dan sehat diwakili indikator umur harapan hidup sejak lahir, dimensi pendidikan diwakili indikator harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah, dan dimensi ekonomi yakni standar hidup layak diwakili indikator pengeluaran per-kapita.
Sementara itu, Kepala BPS Lombok Timur, Lalu Putradi menjelaskan perkembangan capaian IPM Lombok Timur. “IPM Lombok Timur pada tahun 2019 sebesar 66,23 atau berada pada peringkat 9 dari 10 kabupaten/kota di Provinsi NTB. Angka tersebut kemudian meningkat menjadi 66,30 pada tahun 2020, di mana kenaikan ini diikuti naiknya peringkat IPM Lombok Timur menjadi peringkat 8 pada tahun 2020,” katanya.
Lalu Putradi menyatakan bahwa dari dimensi kesehatan, capaian umur harapan hidup Lombok Timur pada tahun 2020 sebesar 65,97 tahun kemudian capaian pada dimensi pendidikan yakni harapan lama sekolah sebesar 13,69 tahun dan rata-rata lama sekolah sebesar 6,70 tahun.
Selain itu, capaian Lombok Timur pada dimensi ekonomi atau standar hidup layak pada tahun 2020 yakni pengeluaran per-kapita sebesar Rp9.409.000 per-tahun.
Selanjutnya Ketua Koalisi Kependudukan Lombok Timur, Lalu Muh Kabul menambahkan bahwa status capaian IPM meliputi empat kelompok, yaitu: rendah (IPM<60), sedang (60≤IPM<70), tinggi (70≤IPM<80), sangat tinggi (≥80). “Dengan capaian IPM Lombok Timur sebesar 66,23 pada tahun 2019 dan 66,30 pada tahun 2020 maka IPM Lombok Timur berada pada level sedang,” katanya.
Kabul menyatakan bahwa dari 17 tujuan sustainable development goals (SDGs) yang berkaitan dengan IPM meliputi tujuan ketiga yakni kehidupan yang sehat dan sejahtera, tujuan keempat yakni kualitas Pendidikan, dan tujuan kedelapan yakni pertumbuhan ekonomi yang eksklusif dan berkelanjutan. Oleh karena itu, menurut Kabul untuk meningkatkan nilai IPM secara berkelanjutan maka diperlukan “Gerakan IPM” yang disinergikan dengan SDGs 2030.(Sid)
No Comments