Oleh: Abdul Rasyid Z. |
MATARAM, LOMBOKTODAY.CO.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB terus berkoordinasi dengan berbagai stakeholders terkait persiapan event MotoGP 2021, di Sirkuit Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah meyakini persiapan MotoGP masih ‘’On The Track’’ atau masih dalam persiapan dengan rentang waktu yang telah direncanakan.
‘’Pemerintah Pusat selalu berkoordinasi mengenai persiapan yang telah kami lakukan dalam menghadapi MotoGP. Semua masih dalam rentang waktu yang direncanakan, semua ‘’On The Track’’, sebelum MotoGP akan terlihat,’’ kata Gubernur saat mengikuti Rapat Koordinasi Pembahasan Isu dan Tindak Lanjut Pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Mandalika yang berlangsung di Ruang Kerja Gubernur NTB, Rabu (20/1).
Gubernur optimis bahwa Event MotoGP 2021 di Sirkuit Mandalika Kuta, Kabupaten Lombok Tengah, akan berlangsung pada bulan November 2021 mendatang. Hal ini dikarenakan jadwal SuperBike di Sirkuit Mandalika sudah rilis pada tanggal 8 November 2021. ‘’Kami sangat optimis dan Menparekraf (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) juga optimis. Karena Menteri kita sudah punya pengalaman di salah satu event dengan Dorna, jadi sudah berpengalaman dalam hal negosiasi dan jadwal superbike sudah keluar pada tanggal 8 November dan pastinya jadwal MotoGP juga akan keluar pada bulan tersebut,’’ ujarnya.
Antusias masyarakat menyambut MotoGP semakin besar. Hal ini dilihat dari banyaknya masyarakat yang sudah berinisiatif membangun homestay secara mandiri. ‘’Apabila jadwal sudah rilis, pasti akan banyak masyarakat yang ikut serta mempersiapkan homestay maupun geliat pembangunan yang dilakukan masyarakat tidak bisa dibendung, sehingga dapat dilakukan campign secara massif baik itu di NTB maupun di seluruh Indonesia,’’ ungkapnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Odo RM Manuhutu terus mensinergikan berbagai stakeholders terkait. Beberapa isu yang dibahas dalam rapat koordinasi tersebut, antara lain; isu konektivitas udara, konektivitas laut, akses jalan, infrastruktur kesehatan, kebutuhan listrik dan lain sebagainya.
Selain itu, Odo panggilan akrabnya, meminta agar terus mempromosikan desa wisata, agar masyarakat lokal juga dapat berkunjung di sana. ‘’Desa Wisata harus dimanfaatkan, agar geliat wisata dapat terus dirasakan oleh seluruh masyarakat,’’ katanya.(Sid)