LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.CO.ID – Lebih setengah abad warga dua pulau (Gili Re dan Gili Beleq) Desa Pare Mas, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) mengimpikan jembatan penghubung antara dua pulau kecil itu. Pasalnya, sarana vital ini sangat dibutuhkan masyarakat, terutama untuk kepentingan anak sekolah.
Gili Re berada di sebelah timur Gili Beleq yang berjarak sekitar 300 meter. Anak-anak Gili Re harus bersekolah hanya ke Gili Beleq. Sebab, SD hingga SMP hanya ada di Gili Beleq. Sedangkan di Gili Re yang berpenduduk kurang dari 50 KK itu, tidak memungkinkan untuk dibangunkan sekolah karena pulaunya kecil.
Selama ini, jika anak sekolah dari Gili Re, sering kali harus berenang menuju Gili Beleq. Meskipun orang tua mereka punya bidok terkadang hingga putra-putrinya berangkat sekolah pagi, ayah mereka belum pulang melaut sejak malam. Lebih menyakitkan lagi ketika anak pulang sekolah, tak ada jemputan, terkadang anak pulang sekolah lebih awal dari jam biasa sehingga luput dari jemputan memaksa anak harus berenang.
‘’Masih mendingan ketika jam berangkat atau pulang sekolah pada saat air surut, anak-anak masih bisa jalan kaki di selat antara Gili Re dan Gili Beleq,’’ kata salah seorang warga Gili Re.
Setelah kunjungan Bupati Lombok Timur (Lotim), HM Sukiman Azmy bersama Kapolda NTB, Irjen Pol Mohammmad Iqbal beberapa bulan lalu untuk melihat langsung situasinya, akhirnya diputuskan harus dibuatkan jembatan beton untuk memudahkan akses warga antara dua gili tersebut.
Tak lama setelah Bupati Sukiman melakukan lawatan ke pulau yang memiliki jarak tempuh kurang 10 menit dari Dermaga Telong-Elong itu, langsung dibangunkan jembatan. Meskipun dananya dari Pemerintah Pusat melalui DAU, namun atas usulan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Pemkab Lotim).
Dari pantauan Lomboktoday.co.id dalam sebuah ekspedisi jurnalistik pada Ahad (21/11/2021), jembatan dambaan warga Gili Re itu ternyata sudah rampung. Warga Gili Re terutama anak-anak sudah bersuka ria melintasi jembatan penghantar masa depan mereka. Interaksi warga-warga serumpun pada dua pulau itupun kini semakin efektif dan lancar.
Pengerjaan proyek yang memakan waktu sekitar 6 bulan itu berada di bawah kendali dan pengawasan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lotim. Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan Lotim, Purnama Hadi kepada Lomboktoday.co.id melalui sambungan telepon menerangkan, bahwa proyek ini menelan biaya sebesar Rp2,7 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU).
Purnama Hadi juga menyatakan meskipun proyek ini belum serah terima, namun sudah bisa dilalui. Dan direncanakan akan diresmikan pada awal Desember mendatang. ‘’Insya Allah jembatan penghubung Gili Re dengan Gili Beleq akan diresmikan pada awal Desember mendatang oleh Bapak Kapolda NTB, Irjen Pol Mohammad Iqbal bersama Bupati Lotim, HM Sukiman Azmy,’’ kata Purnama Hadi.(Kml)