Jembatan Gili Re—Gile Beleq Bisa Jadi Destinasi Wisata Jika Stakeholders Cerdas

foto bersama
Kadis Perhubungan Kabupaten Lotim, Purnama Hadi saat foto bersama anak sekolah dari Gili Re.

LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.CO.ID – Pengerjaan konstruksi jembatan penghubung dua pulau yakni Gili Re dan Gili Beleq, hampir rampung. Pembangunan fisik sudah mencapai 99 %, dan hanya tinggal finishing seperti pengecatan dinding atau ralling (pagar pembatas), pemasangan tiang lampu dan pelesteran tangga.

Demikian dilaporkan Kadis Perhubungan Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Purnama Hadi secara tertulis dialamatkan kepada Bupati Lotim, Wakil Bupati (Wabup) Lotim dan Sekda Lotim, Senin lalu.

Menurut Purnama, PHO proyek dijadwalkan olehnya tanggal 29-30 November mendatang dan masa pemeliharaan ditarget selama 6 (enam) bulan sejak serah terima. Terkait peresmian, Kadishub menjadwalkan tanggal 17 Desember 2021 mendatang bertepatan dengan HUT NTB ke-63 tahun 2021.

Sejumlah pemerhati sosial pembangunan menilai, dengan terbangunnya jembatan penghubung dua pulau kecil di Desa Pare Mas, Kecamatan Jerowaru itu, selain dihajatkan sebagai jembatan interaksi sosial penduduk dua pulau, terutama akses pendidikan, juga bisa disulap menambah hazanah destinasi baru wisata bahari wilayah selatan Lombok Timur.

Sebagaimana disebutkan melalui status di Facebook milik Muhamad Nursandi Amaq Rinjani yang juga Ketua Badan Promusi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Lombok Timur, menuliskan ‘’Jembatan Gili Re—Gili Beleq’’ bisa jadi destinasi baru pariwisata wilayah selatan.

Ungkapan Ketua BPPD Lotim itu sontak menuai ragam tanggapan para netizen. Ada yang mespon positif, juga ada yang mencemoohkan. Salah satu pernyataan bernada pesimistis dikemukakan oleh akun bernama Boer Hanie yang menyatakan ‘’Pantai Pink dan sekitarnya saja dulu dimajukan pak…. jangan terlalu banyak yang dipromo tapi nggak banyak yang tertarik,’’ sebutnya.

Ketua BPPD Kabupaten Lotim, Muh Nursandi.

Senada dengan itu, akun FB milik Muh Baihaqi menyatakan, ‘’gass ken pak dos… infastruktur jalan ke Sekaroh Pantai Pink sangat mulus, sayangnya promo nihil dari Pemda setempat’’.

Respon bernada positif datang dari akun FB bernama Med Moegni yang menyatakan, ‘’sangat pantas, tinggal bagaimana kita berpikir dan berbuat bersama sama ke arah itu’’. ‘’Saya ‘’berhayal’’ nantinya akan ada event tetap yang terselenggara di situ, bukankah di situ panorama yang indah sunrise & sunset ayo BPPD kerahkan segala daya,’’ katanya.

Tentu apapun respon publik terhadap ide ini tergantung dari kemampuan para pemangku kebijakan (stakeholders) Lombok Timur, baik kemampuan dukungan dana dan kecerdasan dalam menata-kelola secara all out, sehingga bisa merangsang minat wisatawan merogoh kocek menikmati kesenangan berwisata.(Kml)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *