KAIRO, LOMBOKTODAY.CO.ID – Rangkaian promosi yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) di Kairo, Mesir menggenapkan kontrak dagang menjadi Rp4,7 triliun. Kontrak tersebut ditanda tangani oleh 6 (enam) perusahaan di bidang agribisnis asal Mesir pada rangkaian acara Temu Wicara, dalam rangka One Day with Indonesian Coffee, Fruits, and Floriculture (Odicoff) di Kairo.
Dari 6 (enam) perusahaan tersebut, sebanyak 5 (lima) perusahaan berminat dengan kopi dan 1 (satu) lainnya berminat pada produk olahan kelapa sawit berupa RBD Palm Olien asal Indonesia. ‘’Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan, dan kami atas nama Pemerintah Indonesia akan mengawal saudara,’’ kata Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang, selaku Ketua Delri Odicoff, saat menjadi narasumber pada Temu Wicara yang bertajuk ‘’Meningkatkan Akses Pasar Pertanian Indonesia—Mesir, di Kairo, pada Senin (29/11/2021).
Bambang hadir bersama dengan Mohamed Abdelrahman Baraka, Pimpinan Baraka Contracting & Trading Co, yang membagikan kisah suksesnya berbisnis dengan pengusaha Indonesia. ‘’Berbisnis dengan pelaku usaha di Indonesia membawa berkah. Saya tidak pernah ditipu dan regulasi pemerintahnya pun jelas,’’ kata Baraka.
Baraka yang sudah hampir satu dekade berbisnis industri karet berupa ban ini, berencana akan menginvestasikan dananya sebesar USD 600 juta untuk budidaya kapas dan olahannya. Menurutnya, harga komoditas pertanian di Indonesia relatif lebih murah dibandingkan dengan Cina. Dan dari segi kualitas juga sangat baik dan terjaga. ‘’Buat saya, Indonesia adalah negara kedua bagi saya, dan saya sudah melihat potensi yang besar pada pertaniannya,’’ ujarnya.
Temu Wicara yang digelar secara hybrid ini dihadiri langsung oleh 87 pelaku usaha Mesir dan 24 pelaku usaha asal Indonesia yang hadir secara daring. Setelah diskusi bisnis berlangsung, di penghujung acara 6 (enam) perusahaan menyatakan minatnya untuk berkomitmen melakukan kontrak dagang. Yakni Egyptian Mediterranean Service untuk RBD Palm Olein sebanyak 20 ribu ton per bulan.
Sedangkan 4 (empat) perusahaan masing-masing adalah Trade Act, Al Rehab dan Golden Coffee Bean, dengan total 9.440 ton di tahun 2022. Dan International for Trading and Import Tax memesan Kopi Robusta dan Arabika asal Indonesia dengan berbagai tingkatan atau level mutu sebanyak 2.400 per tahun. Sementara satu perusahaan, yakni CV Mabrouk memesan kopi khusus asal Batu, Provinsi Jawa Timur (Jatim) dengan total pemesanan 240 ton di tahun 2022.
Walikota Batu, Dewanti Rumpoko yang turut menyaksikan penandatanganan kesepakatan ini mengaku senang dan berjanji akan mengawal komitmen dagang ini dengan pelaku usaha di daerahnya. ‘’Semoga ini menjadi jalan bagi kopi asal Batu, Jawa Timur yang memiliki rasa yang khas di pasar global,’’ katanya.
Sebagai informasi, sesaat sebelumnya 4 (empat) perusahaan eksportir kopi tanah air telah berhasil membukukan kontrak dagang dengan total nilai Rp366,7 miliar. Dan dengan penambahan 6 (enam) komitmen kontrak dagang baru senilai Rp4,4 triliun, maka menggenapkan total kontrak dagang tim tur promosi Kementan di 10 negara, Odicoff di Kairo, Mesir sebanyak Rp4,7 triliun.(Sid)