LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.CO.ID – Buntut dari beredarnya video pernyataan salah seorang ustadz dari kelompok Assunnah Bagik Nyaka, Kecmatan Aik Mel, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) yang bernada penghinaan dan bermotif ujaran kebencian terhadap beberapa makam tokoh kharismatik dan karomah di Pulau Lombok, memancing reaksi kemarahan umat.
Salah satu kelompok jamaah yang tersinggung berat di Lombok Timur adalah dari trah dan pecinta TGH Ali Batu Fisabilillah dari Batu Bangke, Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur. Pasalnya, almagfurullah TGH Ali Batu adalah salah satu ulama’ besar yang disinggung dalam ceramah Ustadz Mizan Qudsiyah.
Hari ini, Rabu (5/1/2022), ribuan jamaah dari trah dan pecinta ulama’ besar yang diketahui pengemban Tarikat Na’syabandiyah itu memadati ruas jalan depan Kantor Bupati Lombok Timur ke timur hingga depan Kodim 1615/Lotim. Mereka menuntut agar oknum yang telah melukai suasana bathin sebagian besar umat Islam Lombok itu agar diadili. Tak hanya itu, aksi massa juga menuntut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur menutup aktivitas kelompok yang diduga aliran Wahabi berkedok Assunnah.
Pemandangan yang tak lazim setiap ada aksi unjuk rasa di Lombok Timur. Hampir tak pernah terjadi Kepala Daerah mau menemui para demonstran. Namun kali ini, Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy didampingi Wabup Lotim, H Rumaksi Sj; Sekda Lotim, HM Juaini Taopik; Kapolres Lombok Timur, AKBP Herman Suriyono; dan Dandim 1615/Lotim, Letkol Inf Amin M Said, kompak dan dengan gentleman menemui langsung massa aksi.
Dengan lantang dan keyakinan yang kuat Bupati Sukiman yang mengaku pernah membaca literatur tentang sejarah Ali Batu, memaparkan sepenggal dasar ulama’ tersohor bagian selatan itu dijuluki ‘’Ali Batu’’. Menurutnya, sebuah peristiwa besar sekitar abad 18 lalu, di mana saat ulama’ pemersatu masyarakat Sasak itu berangkat menunaikan ibadah haji.
Setibanya di daratan negeri Mesir terjadi badai yang sangat dahsyat, sementara ulama’ pemilik nama Abdurrahman Ali itu harus menyeberangi lembah sungai Nil yang terkenal sangat luas. Di luar nalar manusia biasa, konon sebagian besar pohon besar tumbang. Dengan Iradah Allah SWT, pohon-pohon itu berjejer hingga ke tepian sebelah sungai Nil. Ali Batu menyeberang berjalan kaki di atas deretan pohon.
Di tengah perjalanan menyeberangi sungai yang disebut dalam Al-Qur’an itu, dengan rasa penasaran Ali Batu mencoba mencelupkan ujung jarinya di air sungai yang membelah bumi Mesir itu. Peristiwa yang tak dapat dikaji secara ilmiyah, tiba-tiba ujung jarinya berwujud kristal dan berubah menjadi batu. ‘’Inilah sejarahnya sehingga beliau dijuluki Ali Batu,’’ urai Bupati Sukiman seraya menyatakan sebagai bukti karomah dari seorang ulama’ besar.
Kebesaran lain yang dimiliki Ali Batu, lanjut Bupati Sukiman, sejarah mencatat bahwa di zaman penjajahan Belanda, Ali Batu mampu mempersatukan umat dari kelas kaum bangsawan hingga jajar karang untuk bersatu melawan kebiadaban kaum kolonial. Karenanya, Bupati Sukiman meminta masyarakat untuk ‘’baca sejarah’’, agar tidak berkata aneh-aneh. ‘’Orang yang berkata aneh-aneh itu adalah orang yang tak membaca sejarah. Kebesaran dan Karomah Ali Batu tak diragukan lagi,’’ tegas Bupati Sukiman.
Untuk itu, sebagai penghargaan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur atas jasa-jasa Ali Batu, tahun 2022 ini pihaknya akan merenovasi Makam Almagfurullah TGH Ali Batu di Makam Batu Bangke Sakra. Selain itu, Bupati Sukiman menyatakan ‘’mengecam keras’’ ulah Ustadz Mizan Qudsiyah atas pernyataan kontroversial dan memecah belah umat.
Kapolres Lombok Timur, AKBP Herman Suriyono memastikan bahwa proses hukum akan ditegakkan terhadap oknum ustadz yang diduga telah menebar ujaran kebencian itu. Pihaknya juga mengajak seluruh masyarakat mengawal proses hukum atas peristiwa yang telah melukai hati warga Sasak itu. Aksi ditutup dengan penandatanganan petisi yang berisi kecaman terhadap pelaku pembuat konten ujaran kebencian. Selain itu juga berisi kesepakatan tindakan tegas terhadap oknum pelaku.(Kml)