JAKARTA, LOMBOKTODAY.CO.ID – Ketersediaan akomodasi menjadi proiritas dalam pelaksanaan ajang MotoGP Mandalika yang rencananya digelar selama tiga hari, yakni 18-20 Maret 2022 mendatang.
Terkait hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan telah berkoordinasi dengan seluruh pihak, mulai dari Pemerintah Daerah, dunia usaha serta para pengelola desa wisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Tujuannya, tak hanya memenuhi kebutuhan akomodasi para wisatawan, tetapi juga untuk menggerakkan ekonomi masyarakat setempat, khususnya di Pulau Lombok serta Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air.
‘’Ajang MotoGP ini menjadi peluang untuk berinovasi, khususnya dalam penyediaan homestay, karena ini ada arahan dari Presiden Jokowi untuk melibatkan pariwisata yang berkeadilan. Jadi, pengelola homestay ini juga dibantu mempersiapkan tempat penginapan, khususnya di desa-desa wisata,’’ kata Menparekraf, Sandiaga Uno.
Tentu juga, lanjut Menparekraf, Sandiaga Uno, menjadi ajang promosi desa wisata, sehingga masyarakat NTB turut dapat bangkit dari pandemi menjadi bagian dari upaya kebangkitan ekonomi Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tak hanya itu, ketersediaan akomodasi diungkapkan Menparekraf, Sandiaga Uno, juga akan didukung oleh sarana hunian pariwisata (sarhunpar) dan rumah masyarakat yang sudah diadaptasi menjadi homestay, sehingga dapat dimanfaatkan para wisatawan.
Bersamaan dengan hal tersebut, pihaknya juga berkolaborasi dengan Bobobox untuk membangun Bobocabin serta glamping bersama Eiger.
Alternatif akomodasi berupa camping ground kata Menparekraf Sandiaga Uno, juga tengah dipersiapkan. Nantinya, para wisatawan yang tersebar di wilayah Lombok akan terkoneksi melalui angkutan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI.
‘’Event MotoGP ini membutuhkan kerja sama yang terintegrasi, bukan hanya lintas kementerian/lembaga, namun juga seluruh stakeholders, termasuk komunitas masyarakat,’’ ujarnya.
Kehadiran MotoGP ini, tambah Menparekraf Sandiaga Uno, sejalan dengan upaya pemulihan ekonomi melalui penyediaan peluang usaha dan lapangan kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf).
Oleh karena itu, keterlibatan komunitas lokal sangat dibutuhkan. Bukan hanya wilayah Bali dan NTB, tetapi juga seluruh komuunitas di destinasi wisata lainnya, khususnya Destinasi Super Prioritas (DSP).
‘’Mungkin banyak wisatawan yang memilih akan tinggal di Bali, tapi juga nanti berwisata di Labuan Bajo maupun destinasi lainnya. Wisatawan dapat mengunjunginya, baik sebelum atau setelah event MotoGP, kita juga kan mempersiapkan event-event lainnya. Kita harapkan terjadi kebangkitan pergerakan aktivitas ekonomi masyarakat, perbaikan kualitas SDM dan penciptaan lapangan kerja, sehingga benefit nyata dari MotoGP ini bersifat jangka panjang dan tentunya berkelanjutan ke depannya,’’ ungkapnya.(Sid)