JAKARTA, LOMBOKTODAY.CO.ID – Pertamina Grand Prix of Indonesia (MotoGP Mandalika 2022) sukses digelar pada 18-20 Maret 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit.
Berdasarkan hasil quick count yang dilakukan Kemenparekraf terkait tingkat kepuasan pengunjung MotoGP Mandalika 2022 menunjukkan sebanyak 75,8 persen masyarakat yang menjadi responden merasa puas atas rangkaian penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2022.
‘’Berdasarkan hasil quick count terkait MotoGP Mandalika 2022 hasilnya sangat memuaskan. Secara umum feedback-nya sangat baik, tingkat kepuasan berkaitan dengan MotoGP ini sangat tinggi,’’ kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, dalam Weekly Press Briefing Kemenparekraf yang digelar secara hybrid dari Gedung Sapta Pesona, pada Senin (28/3/2022).
Meski ada masukan atau hasil kepuasan yang masih rendah. Seperti terkait transportasi lokal dan juga fasilitas parkir. ‘’Ini kami jadikan catatan yang akan kami sampaikan kepada pihak-pihak terkait termasuk ITDC,’’ ucapnya.
Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf, Nia Niscaya menjelaskan, berdasarkan hasil quick count, demografi pengunjung MotoGP Mandalika 2022 sebesar 72,98 persen berasal dari generasi milenial.
Selain Nusa Tenggara Barat (NTB), DKI Jakarta, dan Jawa Barat (Jabar) menjadi asal provinsi dengan pengunjung MotoGP Mandalika 2022 terbanyak. Sementara terkait transportasi, sebanyak 60,61 persen menggunakan pesawat sebagai moda transportasi utama dan 22,73 persen menggunakan transportasi pribadi.
‘’Hotel dan homestay menjadi pilihan utama akomodasi wisatawan selama mengunjungi Lombok dengan rata-rata lama tinggal selama 4,2 hari,’’ kata Nia Niscaya.
Selama kunjungan itu, pengeluaran rata-rata wisatawan sebanyak kurang lebih Rp10 juta. Hospitality dan destinasi pendukung adalah faktor yang mendapatkan kepuasan paling tinggi jika dibandingkan dengan faktor pendukung lainnya.
Kebersihan dan transport lokal menjadi faktor yang mendapat kepuasan paling rendah jika dibandingkan dengan faktor lainnya. ‘’Namun 88,71 persen responden memiliki rencana untuk kembali ke event MotoGP Mandalika di musim selanjutnya,’’ ujarnya.
Sementara hal yang jadi bahan evaluasi adalah sebagian besar responden menyampaikan sistem dan manajemen transportasi yang perlu diperbaiki khususnya bus shuttle dan manajemen parkir. Selain itu juga belum selesainya infrastruktur ekosistem sirkuit yang diharapkan tahun depan sudah jauh lebih siap.
Selain itu, Kemenparekraf juga melakukan survei terkait tingkat kepuasan penghuni Sarhunta (Sarana Hunian Pariwisata). Terutama Sarhunta yang telah terverifikasi Indonesia Care.
Nia menjelaskan, diketahui 50 persen tamu yang menginap di Sarhunta pada masa pelaksanaan event MotoGP adalah penonton MotoGP. Tamu yang melakukan pemesanan penginapan melalui travel sebanyak 17,6 persen dan lainnya memesan langsung ke pemilik.
Wisatawan yang memilih menginap di Sarhunta terbanyak berasal dari Jakarta, disusul Jawa Barat, Jawa Timur, NTB, dan Bali. ‘’Dari dimensi kebersihan umumnya tamu merasa puas, bahkan lebih dari 55 persen menyatakan sangat puas,’’ jelasnya.
Lebih lanjut, dari faktor CHSE lainnya, yakni kesehatan, tamu merasa puas dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) dan ketersediaan fasilitas Sarhunta yang memadai. Pada dimensi keselamatan, umumnya tamu juga merasa puas dan tingkat keamanan di dalam kamar lebih dari 55,9 persen tamu merasa sangat puas.
‘’Di dimensi kelestarian lingkungan umumnya tamu merasa puas, bahkan terkait ketersediaan sanitasi/pembuangan air bekas pakai dan ketersediaan tempat sampah, lebih dari 50 persen tamu merasa sangat puas,’’ ujarnya.
Menparekraf Sandiaga menambahkan, berdasarkan data-data tersebut dapat diketahui bahwa tingkat kepuasan yang tinggi ini diharapkan dapat menggerakkan ekonomi lokal, membuka peluang usaha, dan lapangan kerja.
‘’Dari tingkat kepuasan mereka juga berarti bahwa kualitas homestay ini bisa jadi bahan dasar acuan kita untuk membangun Sarhunta berikutnya,’’ katanya.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Menparekraf, Angela Tanoesoedibjo; Sekretaris Kemenparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani; serta seluruh pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemenparekraf.(Sid)