LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.CO.ID – Tiga visi besar pasangan Bupati Lombok Timur (Lotim), HM Sukiman Azmy dan Wabup Lotim, H Rumaksi Sj (Pasangan SUKMA) adalah jalan mulus sepanjang jalur, listrik menyala sepanjang waktu dan air mengalir sepanjang musim.
Visi misi ketiga ini yakni air mengalir sepanjang musim ini masih menjadi tunggakan Pasangan SUKMA hingga menjelang tahun terakhir masa berhidmadnya. Air mengalir sepanjang musim khususnya pelayanan air bersih masih menjadi impian masyarakat Lombok Timur wabilkhusus wilayah selatan.
Menjawab persoalan ini, Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Indar Jaya Kusuma saat ditemui di ruang kerjanya pada Senin (6/6/2022) mengaku masalah peningkatan pelayanan air bersih wilayah selatan tahun ini sudah ada kepastian dari Kementerian PUPR RI.
Menurutnya, satu tahun lebih sejak dirinya dipercaya mengemban tugas sebagai Kabid Cipta Karya, sejak itu berjuang loby pusat untuk mendapatkan dana proyek SPAM. Dan ternyata perjuangannya berbuah manis. Lombok Timur mendapat durian runtuh berupa hibah dana dari Word Bank (bank dunia) melalui Kementerian PUPR.
Kepastiannya lanjut Indar Jaya, dirinya sudah beberapa kali dipanggil ke pusat untuk presentasi program. Selain itu, beberapa pekan lalu sudah mendapat peninjauan langsung dari Dirjen Air Minum Kementerian PUPR.
Kata Kabid, dari hasil peninjauan lapangan untuk wilayah selatan Dirjen merekomendasikan agar dibangun dua titik reservoir di wilayah kecamatan Jerowaru. Masing-masing reservoir akan membagi aliran wilayah timur hingga selatan dan wilayah barat hingga selatan.
Menurut perencanaannya, sumber air baku yang akan dialiri ke selatan, akan diambilkan dari DID Lingkung, Desa Tetebatu dan Desa Jeruk Manis. Diperkirakan akan menempuh jaringan perpipaan sepanjang 45 km hingga wilayah Kecamatan Jerowaru.
Mengingat sumber air baku yang akan dialirkan adalah dari air permukaan, secara teknis sebelum didistribusi terlebih dahulu air diolah hingga air layak diminum langsung. Sistem pengolahan akan dibuatkan kolam khusus pengolahan dan penyaringan hingga air higinis.
Proyek ini diperkirakan akan menelan biaya sekitar Rp135 miliar yang seluruhnya bersumber dari hibah Word Bank. Pelaksana project melalui tender pusat. Pemkab Lombok Timur hanya menyiapkan lahan untuk beberapa titik pembuatan kolam pengolahan air dan titik lokasi reservoir.
Ternyata kata Kabid, proyek hibah ini tidak hanya untuk wilayah selatan yang dapat, melainkan juga untuk wilayah Kecamatan Sembalun. Konon katanya untuk Pulau Lombok, hibah ini jatuh di tiga lokasi yakni dua lokasi Lombok Timur dan satu lokasi di Kabupaten Lombok Utara (KLU).(Kml)