Oleh: Lalu M. Kamil |
Catatan Perjalanan Umrah (Bagian 1)
PERTAMA KALI menginjakkan kaki di Kota Madinah, pada Senin (21/11/2022) ba’da Subuh setelah menempuh perjalanan sekitar 4 jam by bus dari Jeddah, sebanyak 44 orang jemaah umrah kelompok hadiah Pemda Lombok Timur bersama jemaah reguler lainnya yang satu travel (Quba Tour & Travel) sudah pasti perasaan haru campur gembira bisa sampai dengan selamat di kota tempat turunnya ayat-ayat Madaniyah.
Hari itu juga untuk pertama kali sholat dzuhur di Masjid Nabawi yang letaknya berhadapan langsung dengan hotel tempat menginap. Suasana bathin semakin sahdu bersama jutaan peziarah lainnya yang berasal dari berbagai negara seluruh dunia. Terasa seakan berinteraksi langsung dengan Rasulullah meskipun sudah lebih 14 abad beliau bersemayam di samping kiri mimbar masjid kebanggaan beliau.
Sebagai kesan pertama di hari pertama pula, wajar jika sebagian besar rombongan usai turun sholat dzuhur sementara menunggu waktu sholat asar, dimanfaatkan untuk melihat-lihat suasana sekitaran masjid, terlebih kiri-kanan dan muka-belakang mulai depan gerbang Masjid Nabawi dikitari perhotelan. Dan pasti di lantai satu semua hotel adalah pertokoan.
Silih berganti ribuan jemaah yang didominasi jemaah Indonesia keluar masuk dari toko yang satu ke toko yang lain. Wartawan Lomboktoday.co.id yang ikut dalam rombongan juga tak luput ikut memantau situasi meskipun belum tentu untuk berbelanja. Lagi pula ini hari pertama, tentu belum saatnya merogoh kocek jika berniat mengoleksi oleh-oleh untuk sanak famili.
Yang menarik untuk disimak, sejauh pengamatan media ini, 90% lebih pelayan toko di semua pusat perbelanjaan Kota Madinah menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa interaksinya menyapa calon pembeli yang kebanyakan warga Indonesia. Terdengar percakapan mereka, bukan sekadar bisa berbahasa Indonesia, akan tetapi paseh.
Nama Jokowi adalah nama yang paling populer di kalangan penduduk. Seakan dijadikan password untuk menyapa setiap warga Indonesia yang dilihatnya melintas. Tak hanya itu, pembayaran transaksi belanja nama Jokowi disebutnya sebagai mata uang. Para pedagang menyebut harga dengan sebutan uang Jokowi + menyebut nominal kalau tidak menyebut uang Riyal.
Hari kedua, Selasa (22/11/2022) atas koordinasi pihak travel dengan otoritas Masjid Nabawi, selepas sholat dzuhur, rombongan mendapat kesempatan menuju Raodah untuk berziarah ke Makam Rasulullah sekaligus berkesempatan sholat asar persis di samping Makam Rasulullah. Adalah kesempatan emas untuk puaskan diri di depan makam melantunkan dzikir dan doa kepada Allah SWT.
Sebelum menuju Makkah untuk melakukan Umrah, agenda ziarah dilanjutkan pada hari ke tiga, Rabu (23/11/2022) yakni menuju Masjid Quba dan sempat sholat duha di sana karena tiba sekitar pukul 08.00 pagi waktu setempat. Dalam sejarahnya, Masjid Quba adalah masjid yang pertama dibangun Rasulullah ketika beliau tiba di Madinah saat berhijrah dari Makkah sebelum membangun Masjid Nabawi. Jarak tempuh dari Nabawi ke Quba sekitar 4 kilometer dan melewati jalur Masjid Bilal bin Rabah.
Sasaran kunjungan berikutnya, menuju Jabal Uhud. Dalam sejarah perjuangan Rasul, Jabal Uhud adalah tempat peristiwa Perang Uhud. Dalam perang ini, Rasulullah hanya memiliki pasukan sekitar 1.000 orang, sedangkan serdadu kafirin berjumlah 3.000 prajurit. Bahkan dari 1.000 serdadu Rasulullah, 300 orang berhianat meninggalkan medan perang. Maka Rasulullah menghadapi 3.000 musuh hanya dengan 700 orang. Tetapi Rasulullah menyiapkan sekitar 50 pemanah jitu ditempatkan di atas bukit. Akhirnya 3.000 serdadu kafir bisa dipukul mundur meskipun pada peperangan ini pula gugur Sayyidina Hamzah.(Bersambung)