Oleh: Lalu M. Kamil |
Catatan Perjalanan Umrah (Bagian 2)
ADA SALAH SATU bidikan menarik selama di Masjid Nabawi, pada malam ke 2, Selasa (22/11/2022) selepas sholat magrib, tiba-tiba digelar majlis ta’lim (pengajian umum) khusus bagi jemaah Indonesia.
Wartawan media ini penasaran dengan pemandangan itu. Ratusan jemaah Indonesia tiba-tiba membentuk lingkaran menempati areal sisi kanan belakang samping los utama Masjid Nabawi.
Sembari menunggu waktu sholat isya’, pengajianpun dimulai dengan penceramah seorang syeikh dari Indonesia. Syeikh tersebut menyampaikan materi seputar fadhilah ibadah umroh dan sholat di Masjid Nabawi yang di dalamnya terdapat Maqom Rasulullah Muhammad SAW. Terlihat jemaah antusias mengikuti pengajian dengan penceramah yang menyampaikan secara menggebu-gebu.
Karena penasaran dengan fenomena itu, sekitar 5 menit sebelum adzan isya’ berkumandang, pengajian diakhiri. Insting jurnalis pun muncul, Lomboktoday.co.id memanfaatkan waktu 5 menit tersebut menemui si penceramah berjubah putih dan bersurban merah.
Sembari berdesakan dengan sebagian jemaah yang mencuri kesempatan berziarah dengan syeikh tersebut, wartawan Lomboktoday.co.id pun mencuri waktu wawancara singkat dengan syeikh itu.
Secara singkat dan gerak cepat syeikh yang mengaku bernama Arifulbahri menceritakan bahwa otoritas Masjid Nabawi mengizinkan secara resmi kepada jemaah Indonesia jika ingin mengisi waktu dengan menggelar majlis ta’lim.
Dan katanya, atas rekomendasi resmi dari Pemerintah Kota Madinah kepada pihak pengelola Masjid Nabawi. “Ya.. kita ada izin resmi dari pihak pengelola masjid atas rekom dari Pemerintahan Kota Madinah,” kata syeikh asal Riau itu.
Syeikh yang kini masih studi S3 di Universitas Islam Negeri (UIN) Madinah itu menuturkan diri sudah 14 tahun bermukim di Madinah. Diterangkannya, majlis ta’lim ini sudah lama berjalan bahkan sudah berjalan sejak sebelum dirinya mukim di kota tempat turunnya ayat-ayat Madaniyah.
Syeikh Arif juga menuturkan bahwa tidak sendirian mengasuh majlis ta’lim khusus untuk jemaah Indonesia ini, melainkan bergantian secara terjadwal dengan syeh-syeh lain yang dari Indoensia.
“Kita sudah lama melaksanakan majlis ta’lim khusus bagi jemaah Indonesia di masjid ini, bahkan sejak sebelum saya sudah ada. Dan kami mengisi secara bergiliran dengan rekan-rekan syeikh yang sama-sama dari Indonesia,” ujar Arifulbahri sembari berlari menuju shaf depan karena keburu menjelang iqomah untuk sholat isya’.
Alhamdulillah, dari penglihatan sekilas saat jamaah bersalaman dengan syeh Arifulbahri sebelum diculik oleh media ini untuk wawancara singkat, terlihat para jemaah tidak sekedar bermusyafahah dengan tangan kosong, melainkan sebagian besar jamaah melapisi tangan dengan sadoqah kepada syeh.
Namun yang lebih berharga, syeikh memeluk wartawan Lomboktoday.co.id sebagai bentuk musyafahah seraya mengucap doa, “Antum saudaraku, semoga semua jemaah kita mendapat umroh yang mabrur serta sehat wal afiat, dan selalu dalam lindungan Allah SWT,” ucapnya.(Bersambung)