LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.CO.ID – Sejak keputusan menghibahkan tanah 4 hektare untuk kampus 3 UIN Mataram di lokasi Bendungan Pandan Duri, Bupati Lombok Timur (Lotim), HM Sukiman Azmy mengaku banyak menerima selentingan dari masyarakat yang menyebutkan ada kaitan dirinya yang sedang menempuh studi S3 di UIN Mataram.
Menjawab selentingan itu, Bupati Sukiman menegaskan, hibah tanah untuk UIN Mataram yang berada di Bendungan Pandan Duri itu adalah untuk investasi di bidang pendidikan dalam rangka persiapan pemekaran Kabupaten Lombok Selatan (KSL) nantinya. Penegasan itu dilontarkan Bupati Sukiman menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri undangan klarifikasi Bawaslu, pada Rabu (8/2/2023).
Purnawirawan TNI berpangkat kolonel itu menuturkan bahwa ada pihak yang beranggapan bahwa dirinya banyak membantu ormas dan lain sebagainya dengan motiv tertentu.
“Ada pihak yang berasumsi bahwa Bupati itu memberikan tanah atau memberikan bantuan macam-macam kepada ormas dengan tujuan tertentu, contoh, saya memberikan lahan untuk UIN di Pandan Duri sebanyak 4 hektare,” ungkapnya.
Bahkan lanjut Bupati Sukiman, ada pihak yang menuding karena dirinya mau menyelesaikan S3 di UIN Mataram. “Ada orang menyatakan, mentang-mentang mau lulus S3 dengan mengharapkan predikat cumelaude, dia sumbangkan tanah kepada UIN Mataram katanya. Sama sekali bukan begitu, apa sebabnya, nantinya akan ada pemekaran Kabupaten Lombok Selatan,” ujarnya lagi.
Oleh karenanya dijelaskan Bupati Sukiman, nantinya setelah resmi pisah kabupaten tentu yang paling di butuhkan kabupaten baru Lombok Selatan, salah satunya adalah lembaga pendidikan.
“Kabupaten Lombok Selatan, di Lombok Selatan tidak ada lembaga pendidikan yang baik, kalau di Timur ada Universitas Gunung Rinjani, Universitas Hamzanwadi, Universitas Muhammadiyah dan lainnya, di selatan tidak ada,” jelasnya.
Karena itulah lanjut Bupati Sukiman, alasan hibah tanah yang diberikan Pemda Lombok Timur kepada UIN Mataram, agar nantinya sebagai aset pendidikan jika sudah terjadinya pemekaran KSL.
“Alangkah bangganya kita besok, di KSL ada perguruan tinggi negeri yang dapat di banggakan, itu maksudnya. Jadi, tolong kawan-kawan ini jangan terlalu perasa, jadi bukan karena saya mau doktor, dan mengharapkan cumelaude, lalu saya berikan 4 hektar, tidak!, ini demi masa depan KLS,” tandasnya.
Untuk itulah, akan menjadi suatu kebanggaan jika nanti di KSL setelah resmi moratorium di cabut, hingga resmi terjadinya pemekaran, ada perguruan tinggi di tempat tersebut yang bisa menjadi kebanggaan.(Kml)