LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.CO.ID – Empat puluh lebih wartawan yang tergabung dalam Forum Jurnalis Lombok Timur (FJLT) kembali menggelar diskusi rutin bulanan.
Diskusi berlabel “Pojok Jurnalis” kali ini bertemakan mengawal Pilkades Serentak tahun 2023. Karenanya, dihadirkan sebagai narasumber Kepala Dinas PMD Lombok Timur, Drs Salmun Rahman, MM didampingi Kabid PKD, Lukmanulhakim.
Di sela-sela diskusi yang digelar pada Sabtu (11/3/2023) itu, Salmun Rahman mengaku sangat mengapresiasi “Pojok Jurnalis” yang digelar FJLT. Terlebih katanya, diskusi ini mengangkat tajuk mengawal Pilkades Serentak 2023.
“Kami dari PMD sangat mengapresiasi dan berterima kasih sekali terhadap kawan-kawan jurnalis yang mengangkat tema ini karena kita tengah berada pada tahapan Pilkades serentak bagi 53 desa di Lombok Timur,” kata Kadis PMD Lotim, Salmun Rahman.
Baginya, peran jurnalis dalam mengawal tahapan Pilkades mulai dari tahapan sebelum pencoblosan 15 Maret besok hingga tahapan pasca pencoblosan, wartawan memiliki peran yang sangat fital.
Artinya, kata mantan Inspektur Inspektorat Lombok Timur ini, salah satu kunci sukses penyelenggaraan Pilkades serentak yang berkualitas dan berjalan dengan damai tidak terlepas dari informasi yang disajikan media yang secara intens memberikan pemahaman kepada masyarakat.
Untuk itu, pria yang pernah mengenyam berbagai jabatan di jajaran birokrasi Lombok Timur itu berharap kepada seluruh wartawan agar senantiasa ikut serta mengawal seluruh tahapan Pilkades dengan menyajikan informasi yang aktual dan berimbang kepada masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab seluruh elemen, terlebih wartawan sebagai salah satu filar demokrasi di negeri ini.
Harapan yang sama dilontarkan Ketua FJLT, M Rusliadi. Ia mengimbau kepada semua wartawan Lombok Timur wabil khusus anggota FJLT untuk tetap berpegang dan menjaga etika dalam menyajikan pemberitaan kepada masyarakat. Diharapkan para wartawan tidak memiliki i’tikat buruk dalam menulis berita.
“Tetaplah berpegang kepada kode etik jurnalistik, tidak bermotiv keberpihakan terhadap salah satu pihak, tapi berpihaklah kepada etika moralitas yang menyejukkan dan mendamaikan masyarakat,” kata Rusliadi.(Kml)