Bantuan Alsintan, Kadis Pertanian Lotim Sebut Tidak Menganaktirikan Wilayah Selatan

Kadis Pertanian Lotim, Ir M Sahri
Kadis Pertanian Lotim, Ir M Sahri.

LOMBOK TIMUR, LOMBOKTIDAY.CO.ID – Dinas Pertanian Lombok Timur (Distan Lotim) belum lama ini menyalurkan bantuan sejumlah alat dan mesin pertanian (Alsintan) untuk petani di beberapa kecamatan di wilayah utara Lotim.

Bantuan yang bersumber dari pemerintah pusat tersebut berupa 10 unit traktor roda empat, 51 unit traktor roda dua serta 96 unit pompa air. Demikian dibeberkan Kadis Pertanian Lombok Timur (Lotim), Ir M Sahri, di kantornya Senin (22/7/2024).

Untuk sementara ini, wilayah kecamatan yang disasar melalui bantuan ini, Kecamatan Sambelia, Kecamatan Swela, Kecamatan Aikmel, Kecamatan Wanasaba dan Kecamatan Montong Gading. Alasan memilih kecamatan wilayah utara menurut Sahri, yakni wilayah yang banyak memiliki sumber air (wilayah basah).

Program bantuan pusat ini lanjut mantan Kadis Perumahan dan Pemukiman Lombok Timur (Perkim Lotim) itu, adalah untuk memperluas ketersediaan lahan sawah untuk meningkatkan produksi padi sekaligus disebut sebagai kawasan penyangga ketersediaan pangan Lotim.

Bagi Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Pemkab Lotim), lanjut Sahri, salah satu strategi utama pengendalian inflasi adalah menjaga ketersediaan pangan berupa padi. ‘’Kita hajatkan wilayah utara yang banyak sumber air, minimal bisa tanam padi 2 x setahun, sehingga stok pangan Lotim bisa surplus,’’ ujarnya seraya menyebut inflasi bisa terkendali.

Sedangkan wilayah selatan menurut Kadis, masih lebih banyak lahan tadah hujan dan lahan irigasi musiman, belum bisa diharapkan untuk menerapkan pola tanam 2 x padi 1 x palawija, tapi masih pola tanam 1×1 (1x padi, 1x palawija). ‘’Karena wilayah selatan selesai 1 x panen padi langsung tanam tembakau atau komudolitas palawija lainnya,’’ ucapnya.

Sebenarnya menurut Kadis yang juga berprofesi sebagai petani itu berpikir sesungguhnya wilayah selatan juga sangat memungkikan untuk tanam padi 2x dalam semusim sehingga bisa tanam tembakau setelah panen padi kedua.

‘’Insya Allah dalam interval waktu kisaran bulan Juli – Agustus sudah selesai panen padi kedua dan masih ada kesempatan tanam temabakau dalam interval bulan Agustus hingga panen tembakau pada bulan Oktober, dan kami yakini ketersediaan air irigasi teknis masih aman apalagi banyak embung rakyat,’’ urainya.

Dengan demikian Sahri berpendapat, dengan pola ini tingkat kesejahteraan masyarakat wilayah selatan lebih terjamin karena ketersediaan pangan rumah tangga aman sehingga petani bisa lebih nyenyak tidur. ‘’Dengan memiliki simpanan gabah yang mencukupi di satu keluarga, Insya Allah akan lebih barokah,’’ tutupnya.(Kml)