Tambang Galian C di Desa Pemepek Berdampak Positif Bagi Masyarakat

Ibu Pengumpul Batu Apung
Terlihat salah seorang ibu pengumpul batu apung dan batu pondasi bekas galian C dengan tekun membelah batu untuk dijual ke pengepul.

LOMBOK TENGAH, LOMBOKTODAY.CO.ID – Desa Pempek, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) menjadi sorotan positif setelah kehadiran tambang galian tipe C di daerah tersebut. Keberadaan tambang ini tidak hanya berdampak pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga memberikan peluang ekonomi yang sangat membantu masyarakat sekitar.

Tambang galian tipe C yang fokus pada penambangan material seperti pasir dan batu, telah menciptakan banyak lapangan kerja bagi warga desa sekitar. Selain itu, usaha kecil seperti warung kopi dan toko kelontong juga turut berkembang seiring dengan meningkatnya aktivitas di sekitar lokasi tambang.

‘’Dengan adanya tambang galian C, banyak pemuda desa yang sekarang punya pekerjaan tetap. Sebelumnya, mereka harus merantau ke luar negeri menjadi TKI untuk mencari nafkah,’’ kata H Salahudin, salah seorang tokoh masyarakat Desa Pemepek, pada Kamis (15/8/2024).

Sebelum tambang beroperasi, tingkat kriminalitas juga menurun, bahkan sudah tidak terdengar lagi cerita masyarakat yang rumahnya kemalingan atau disatroni perampok. ‘’Dulu selalu ada cerita setiap pagi ada rumah warga yang kena rampok atau kemalingan pada malamnya. Sekarang hampir tidak ada, karena para pelaku itu banyak kerja di lokasi galian,’’ ujarnya.

Kisah dampak positif tambang galian C di Desa Pemepek ini juga datang dari para pekerja dan buruh tambang serta sopir truk di wilayah tambang.

Jumakin misalnya, buruh galian di Dusun Pidade mengaku pekerjaan sebagai buruh galian membuat kehidupan ekonomi keluarganya menjadi tercukupi. ‘’Pekerjaan ini memang berat, tapi hasilnya cukup untuk menghidupi keluarga. Galian C ini menjadi berkah bagi kami,’’ ucapnya.

Tak hanya Jumakin dan buruh galian lain di lima titik galian C Desa Pemepek ini mendapat berkah, namun juga ibu-ibunya para pengumpul batu apung sisa galian dan pedagang nasi dan snack ringan juga mendapat banyak penghasilan dari beroperasinya tambang galian tersebut. ‘’Setiap hari banyak pekerja yang mampir ke warung saya. Omset penjualan meningkat sejak tambang ini dibuka,’’ kata Yanti, salah satu pedagang kopi dengan senyum.

Meskipun demikian, penting untuk terus mengawasi dan mengelola aktivitas penambangan ini agar tetap memberikan manfaat tanpa merusak lingkungan. ‘’Perekonomian warga Desa Pempek meningkat, dan ini membantu mengurangi angka pengangguran. Namun, kita juga harus bijak mengelola lingkungan agar tambang ini tetap berkelanjutan,’’ beber Kepala Desa Pempek, Marlan dalam suatu kesempatan.

Perusahaan tambang ini selama beroperasi juga tidak tinggal diam memberikan kontribusi untuk pembangunan dan pengembangan desa, bahkan salah satu lokasi ke depan bisa berkembang menjadi lokasi wisata. ‘’Ex lokasi tambang galian C ini ke depan bisa dimanfaatkan untuk potensi wisata alam kebun buah dan camping ground,’’ kata Marlan.

Sementara itu, aksi unjuk rasa dilakukan sejumlah pemuda yang dikomandoi oleh coordinator lapangan (Korlap), Anji, di depan kantor Desa Pemepek, pada Rabu (14/8/2024). Para pengunjuk rasa menuntut agar 5 (lima) titik pertambangan galian tipe C di Desa Pemepek segera ditutup.

Aksi ini kemudian berakhir setelah pihak desa dan kecamatan memfasilitasi untuk mediasi dan pemenuhan hak-hak dan kebutuhan masyarakat. ‘’Sudah selesai itu, hasilnya sudah mantap,’’ ujar salah satu pengelola tambang galian C.

Kades Pemepek, Marlan menambahkan, sebelum aksi digelar, sebenarnya saat dilakukan fasilitasi sudah ada kesepakatan antara pemuda dan perusahaan penambang galian C, yang dihadiri juga oleh Camat, pihak BPD, dan semua kepala dusun (Kadus) se-Desa Pemepek.(him)