Gandeng IPB University, USS Gelar Workshop Kurikulum MBKM

Workshop MBKM
WORKSHOP MBKM: Rektor USS, Yudha Pratomo Mahyuddin, M.Sc, Ph.D bersama Pimpinan USS dan Narasumber Nasional dari IPB University di Aula Prof dr H Mahyuddin Ns, SpOG(K) Kampus A USS, Jl. Letnan Murod Km.5 Pakembang, Kamis (21/12/2023).

PALEMBANG, LOMBOKTODAY.CO.ID – Universitas Sumatera Selatan (USS) kembali menorehkan prestasi akademik yang luar biasa secara nasional. Tahun ini, USS kembali memenangkan hibah nasional dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Tahun lalu, USS juga memborong hibah nasional baik yang diraih oleh tim dosen maupun tim mahasiswa. Dengan memenangkan seabrek kompetisi nasional ini, USS makin cepat menuju transformasi dan peningkatan mutu Perguruan Tinggi.

Untuk membahas pembinaan dan pengembangan pembelajaran MBKM ini, USS kembali menggelar Workshop Kurikulum dan Focus Group Discussion (FGD) di Aula Prof dr H Mahyuddin Ns, SpOG(K) Kampus A USS, Jl Letnan Murod Km.5 Palembang, Kamis – Jumat (21-22/12/2023).

Workshop MBKM ini dibuka secara resmi oleh Rektor USS, H Yudha Pratomo Mahyuddin (YPM), ST, M.Sc, Ph.D. Workshop yang sangat penting ini dihadiri para pimpinan, para dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa Universitas Sumatera Selatan.

Workshop menghadirkan dua narasumber nasional dari IPB University, Assc Prof Dr H Amiruddin Saleh, MS (Kepala P2SDM, IPB University) dan Hana Indriana, SP, M.Si (Sekretaris Departemen Sains Komunikasi Pengembangan Masyarakat (SKPM), IPB University).

Keynote Speaker WR I Prof Dr Ir Leila Kalsum, MT. Hadir pula Wakil Rektor II Rabin Ibnu Zainal, SE, M.Sc, Ph.D serta para Dekan/Wakil Dekan, Kepala Lembaga, dan para Kaprodi, Manajemen, Ilmu Komputer, Ilmu Komunikasi, Agribisnis, dan Ilmu Perikanan.

‘’Kita memahami bahwa kebijakan Mas Nadiem Makarim (Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI) tentang MBKM ini merupakan upaya untuk memerdekakan pemikiran, memerdekakan metode, dan memerdekakan system,’’ kata Yudha, yang juga mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) Sumsel dan Karang Taruna Sumatera Selatan itu.

Tujuan akhirnya, lanjut Yudha, ialah menjadikan kontribusi akademik lebih signifikan, terutama SDM-SDM menjadi lebih berkualitas dan profesional. ‘’Kita berharap ada penyegaran dan pembaharuan-pembaharuan dalam keilmuan, walaupun apa yang sudah baik semoga dapat dilanjutkan,’’ ujar tokoh muda asal Palembang yang merupakan jebolan Ph.D dari universitas ternama luar negeri ini.

Wakil Rektor I, Prof Dr Ir Leila Kalsum, MT dalam paparannya mengatakan, bahwa Universitas Sumatera Selatan tengah menuju transformasi Perguruan Tinggi. ‘’Transformasi ini bermuara kepada mutu lulusan. Ada beberapa konsen kita di USS, antara lain tata kelola, membangun kerjasama, serta makin semangat dan serius setelah memenangkan sejumlah hibah nasional untuk mendidik dan membimbing mahasiswa sesuai dengan visi besar USS, Entrepreur University,’’ kata Prof Leila Kalsum.

Tahun lalu, lanjut Leila, USS sudah lulus sejumlah kompetisi nasional dalam MBKM. Kemudian, tahun ini juga lulus dalam beberapa program nasional, baik dosen maupun mahasiswa.

‘’Terkait menang hibah MBKM secara nasional ini, kita USS telah melakukan kunjungan ke sejumlah mitra penting baik regional maupun nasional, seperti ke Universitas Pancasila, Telkom University, dan IPB University. Ini salah satu dampak yang mengarah kepada transformasi Perguruan Tinggi,’’ ungkap wanita yang juga guru besar di Politeknik Negeri Sriwijaya ini.

Narasumber utama, Assc Prof Dr Ir H Amiruddin Saleh, MS mengatakan, perguruan tinggi mempunyai peran penting dalam membangun bangsa, utamanya membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal dan professional.

‘’Peningkatan mutu pendidikan sangat penting dan perlu direncanakan sesuai dengan standar pendidikan tinggi dan standar pendidikan nasional. Semua harus tersistem mulai dari Program Studi untuk membangun kemitraan, jaringan, dan wawasan semua pihak di lingkungan perguruan tinggi,’’ kata tokoh pendidikan nasional yang berasal dari Sumatera Selatan ini.

Workshop Kurikulum perlu dibangun mulai dari bawah (Prgram Studi), lanjut Amiruddin, ialah untuk membangun Mutu Pendidikan Tinggi tadi harus disesuaikan dengan Permenristekdikti No.62 Tahun 2016 (Pasal 1), yaitu dengan membangun Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM Dikti) dan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI).

‘’Gunakan peningkatan mutu sesuai dengan Standar Dikti. Tujuannya untuk melahirkan budaya mutu, pola pikir, pola sikap, pola perilaku, dan pola tindakan yang sesuai standar Dikti,’’ ujar pria penerima penghargaan pendidikan dari Presiden RI tersebut.

Setiap dosen, lanjut Amir, wajib menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu melakukan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. ‘’Dengan kita melakukan semua kewajiban dan standar pendidikan tinggi, kita akan mampu berkompetisi secara nasional dan dunia,’’ kata Assc Profesor yang juga mengajar di sejumlah Pascasarjana Ilmu Komunikasi tersebut.

Narasumber Hana Indriana, SP, M.Si menambahkan, menyiapkan SDM terkait MBKM sangat serius mulai dari menyiapkan klasterisasi mata kuliah setiap semester. ‘’Setiap mata kuliah disusun sesuai dengan CPL (Capaian Pembelajaran Lulusan) secara kolaboratif, komunikatif, dan inovatif, disesuaikan dengan MBKM dan kebutuhan perkembangan era industry,’’ kata Hana.(Sid)