Ngiring Penganten Berujung Pembacokan

AKSI PEMBACOKAN: Peristiwa pembacokan terjadi di Jalan Raya Kampung Dasan Luah, Desa Sepapan, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, tepatnya di depan SPBU Sepapan, saat iring-iringan penganten yang berangkat dari Dusun Mungkik, Desa Pandan Wangi, Kecamatan Jerowaru, Lotim, yang hendak ngiring menuju Dasan Repok, Desa Sepapan. (Ilustrasi/Lomboktoday.co.id)
AKSI PEMBACOKAN: Peristiwa pembacokan terjadi di Jalan Raya Kampung Dasan Luah, Desa Sepapan, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, tepatnya di depan SPBU Sepapan, saat iring-iringan penganten yang berangkat dari Dusun Mungkik, Desa Pandan Wangi, Kecamatan Jerowaru, Lotim, yang hendak ngiring menuju Dasan Repok, Desa Sepapan. (Ilustrasi/Lomboktoday.co.id)

LOTIM, Lomboktoday.co.id – Pada Minggu (14/6) kemarin, sekitar pukul 17.00 Wita, aparat kepolisian Sektor Jerowaru, Lombok Timur, dibikin repot dengan peristiwa pembacokan yang terjadi di Jalan Raya Kampung Dasan Luah, Desa Sepapan, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, tepatnya di depan SPBU Sepapan.

Keterangan yang dihimpun Lomboktoday.co.id menyebutkan, kejadian berawal dari iring-iringan penganten yang berangkat dari Dusun Mungkik, Desa Pandan Wangi, Kecamatan Jerowaru, Lotim, yang hendak ngiring menuju Dasan Repok, Desa Sepapan, tiba-tiba kawanan pemuda Kampung Dasan Luah yang berjumlah sekitar 5 (lima) orang menyerang iring-iringan penganten menggunakan senjata tajam (sajam) dengan cara menyelinap masuk ke tengah barisan.

Bahkan salah soerang dari kelompok penyerang yang diduga selaku dalang yang diketahui bernama Iskandar, warga Kampung Dasan Luah, pertama kali masuk ke tengah barisan sambil mengusung parang dan memutar-mutar sajamnya ke atas.

Kendati demikian, Kadus Mungkik, Nursim yang ikut dalam rombongan berusaha menenangkan iring-iringannya untuk tidak melakukan perlawanan dan berusaha menghadang para pelaku penyerangan. Akan tetapi pihak penyerang tak menghiraukan, justeru Kadus Mungkik, Nursim yang pertama kali terkena bacokan pertama kali di pangkal lengan bagian kanan.

Melihat aksi kawanan penyerang yang melukai kadusnya, rombongan pengiring beraksi melakukan perlawanan menggunakan lemparan batu. Aksi saling lempar batu dengan kelompok penyerang tak dapat dielakkan. Akibatnya, puluhan orang dari pihak pengiring mengalami luka akibat bacokan sajam dan terkena lemparan batu oleh pihak penyerang.

Polisi yang hanya satu orang ikut mengkawal iring-iringan penganten, tidak dapat berbuat banyak mengatasi insiden tersebut.

Seluruh korban luka dilarikan ke Puskesmas Jerowaru untuk mendapatkan pengobatan. Dan usai menjalani perawatan, puluhan korban luka dari pihak pengiring mendatangi Mapolsek Jerowaru untuk melaporkan kejadian ini.

Di hadapan penyidik, Kadus Mungkik, Nursim dan beberapa warganya yang sama-sama menjadi korban meminta aparat kepolisian segera menangkap pelaku penyerangan.

‘’Kami siap menjamin warga kami tidak akan melakukan aksi pembalasan asalkan pihak kepolisian segera menangkap para pelaku penyerangan dan dihukum,’’ kata Kadus Mungkik, Nursim.

Sementara itu, Kepala Desa Sepapan, Hayadi selaku pemilik wilayah TKP, tak membantah aksi penyerangan yang dilakukan oleh kawanan pemuda Kampung Dasan Luah itu.

‘’Ya, memang benar enam orang pemuda dari Kampung Dasan Luah yang berlokasi persis di depan Kantor Desa Sepapan, telah berbuat onar dengan menyerang massa iring-iringan pengantin yang datang dari Dusun Mungkik, Desa Pandan Wangi, Kecamatan Jerowaru,’’ kata Hayadi di Mapolsek Jerowaru yang tengah ikut menyaksikan para korban melapor usai mengantar para korban berobat di Puskesmas setempat.

Kepolisian Resort Lombok Timur menerjunkan ratusan personelnya untuk mengamankan dan berjaga-jaga di sekitar TKP guna mengantisipasi kemungkinan aksi balas dendam dari warga pihak korban.

Namun, beberapa warga dari Dusun Mungkik yang tengah berkerumun di halaman Mapolsek sembari menunggu para korban yang tengah di BAP mengaku tidak ada dari pihak korban yang akan melakukan penyerangan ke kampung TKP.

‘’Kami tidak akan melakukan perlawan balasan ke kampung pelaku asalkan polisi segera menangkap kawanan pelaku penyerangan,’’ kata Samsiah, warga Dusun Penyambak (tetangga Dusun Mungkik) yang putranya ikut menjadi korban penyerangan.

Kapolres Lombok Timur, AKBP Heri Prihanto yang turun langsung memimpin pasukan mengaku sangat mengapresiasi kesadaran hukum warga Dusun Mungkik yang tidak bermaksud melakukan aksi balas dendam.

‘’Saya menyampaikan terima kasih dan sangat mengapresiasi kesadaran hukum warga Dusun Mungkik yang tidak bermasud melakukan aksi balas dan kami telah menerjunkan personil untuk mengejar para pelaku penyerangan,’’ kata Kapolres Lotim, AKBP Heri Prihanto kepada Lomboktoday.co.id saat ditemui di halaman Mapolsek Jerowaru beberapa saat setelah kejadian.

Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum bisa memberikan kerangan terkait motiv penyerangan tersebut.(Kml)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *