Ombudsman NTB Dorong Pemda Tingkatkan Pencegahan Penyebaran Covid-19 pada Anak Saat PPDB

Asisten Pencegahan Ombudsman RI Perwakilan NTB, M Rosyid Rido.
Asisten Pencegahan Ombudsman RI Perwakilan NTB, M Rosyid Rido.

Oleh: Abdul Rasyid Z. |

MATARAM, LOMBOKTODAY.CO.ID – Jumlah pasien anak yang dinyatakan positif Covid-19 di wilayah NTB mencapai hampir 90 orang. Hal ini mengindikasikan pentingnya upaya khusus bagi pencegahan Covid-19 pada anak. Seperti diketahui, dari 90 anak yang terpapar Covid-19 di NTB, bahkan 3 (tiga) orang di antaranya meninggal dunia dan usianya di bawah 1 tahun. Karena itu, pemerintah harus semaksimal mungkin melakukan pencegahan sebaran atau peningkatan anak penderita Covid-19, termasuk dalam proses PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) di area sekolah-sekolah dan di area penanganan kesehatan, seperti rumah sakit dan pusat pelayanan kesehatan lainnya dengan memperhatikan secara ketat protokol atau panduan penanganan anak-anak terhadap Covid-19 yang dikeluarkan Gugus Tugas maupun kementerian atau lembaga.

Selain itu, perlu dibangun satu sistim Reaksi Cepat yang secara khusus bagi penanganan laporan masyarakat terkait anak-anak korban Covid-19. Dalam catatan Ombudsman RI Perwakilan NTB, jumlah pasien anak ini merupakan terbanyak kedua secara nasional setelah Provinsi Jawa Timur (Jatim).

Asisten Pencegahan Ombudsman RI Perwakilan NTB, M Rosyid Rido mengatakan, berdasarkan catatan yang diperoleh, terpaparnya sejumlah anak-anak lebih dikarenakan kecerobohan sistem sosial, karena hampir tidak terdapat riwayat kasus carier dari orang tua maupun keluarga si anak. Artinya, potensi sebaran lokal yang mendominasi.

Karena itu, Ombudsman RI Perwakilan NTB mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan penanganan yang lebih maksimal dalam menangani penyebaran virus Covid-19 kepada anak-anak dengan memaksimalkan protokol atau panduan penanganan anak-anak terhadap Covid-19 yang dikeluarkan Gugus Tugas maupun kementerian atau lembaga.

Dari pengamatan lapangan yang dilakukan Ombudsman RI Perwakilan NTB, kurang baiknya kesadaran sejumlah orang tua dalam menjaga potensi sebaran Covid-19 dapat diminimalisir dengan upaya pencegahan yang massif dari Pemda. Misalnya dengan melakukan pola sosialisasi yang lebih khusus dalam pencegahan sebaran dengan menggunakan konsep komunikasi yang ramah anak dan mudah dimengerti para orang tua.

Hal ini perlu dilakukan di sejumlah titik, antara lain pusat-pusat keramaian dan ibadah, area pendidikan dan bahkan area kesehatan. ‘’Ini yang masih minim kami lihat di lapangan,’’ kata Asisten Pencegahan Ombudsman RI Perwakilan NTB, M Rosyid Rido dalam keterangan pers, Kamis (4/6).

Pemerintah, kata Rosyid Rido, juga harus secara ketat mengawasi pusat-pusat keramaian, seperti mall dan pusat hiburan, agar memajang imbauan khusus bagi keselamatan anak-anak. Karena ternyata tidak hanya cukup meminta masyarakat mematuhi imbauan untuk melaksanakan social distancing dan physical distancing saja yang sulit dipahami sebagian orang.

Ombudsman RI Perwakilan NTB juga mendorong agar tim Gugus Tugas memperkuat data untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 terus bertambah menjangkiti anak-anak. Pemerintah Daerah juga penting untuk melakukan analisa yang mendalam untuk memulai aktivitas layanan pendidikan di sekolah. Proses belajar mengajar jarak jauh tetap dilakukan evaluasi secara berkala agar tidak mengurangi kualitas pendidikan.(Sid)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *