SmeetOn, Aplikasi Meeting Virtual Besutan Diskominfotik NTB

Aplikasi SmeetOn berbasis Big Blue Button (BBB), yang merupakan Aplikasi Meeting Virtual Besutan Diskominfotik NTB.
Aplikasi SmeetOn berbasis Big Blue Button (BBB), yang merupakan Aplikasi Meeting Virtual Besutan Diskominfotik NTB.

Oleh: Abdul Rasyid Z. |

MATARAM, LOMBOKTODAY.CO.ID – Aplikasi SmeetOn berbasis Big Blue Button (BBB) merupakan produk open source dengan lisensi GNU GPL, sehingga memungkinkan untuk penggunanya memodifikasi source code sesuai dengan kebutuhan masing-masing usernya.

Tetapi apakah anda tahu manfaat aplikasi SmeetOn ? SmeetOn merupakan aplikasi untuk menggelar meeting secara online yang mirip dengan aplikasi zoom dan berbagai aplikasi meeting online berbayar lainnya. Aplikasi meeting virtual kini mulai favorit dan banyak digunakan oleh institusi atau lembaga untuk melakukan rapat secara online di masa Pandemi Covid-19, karena adanya kebijakan physical distancing dan menghindari kerumunan.

Namun, aplikasi SmeetOn yang merupakan buatan Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi NTB tersebut, beda dengan aplikasi berbayar yang banyak tersedia di playstore.

Kepala Dinas Kominfotik Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi saat melayani wawancara sejumlah awak media, Kamis (20/8) menjelaskan bahwa Aplikasi SmeetOn buatan Tim IT Dinas yang dipimpinnya, mirip dengan aplikasi zoom dan sejenisnya. Namun, aplikasi SmeetOn, menurutnya, lebih simple dalam operasionalnya. ‘’Kalau zoom harus diinstal di Android atau di perangkat komputer yang akan digunakan. Namun, SmeetOn cukup menggunakan web browser yangg pada umumnya sudah tersedia pada perangkat masing-masing, sehingga cukup mengunjungi tautan undangan yang dikirimkan oleh host, peserta meeting virtual dapat terkoneksi,’’ katanya.

Mantan Irbansus pada Inspektorat NTB ini menerangkan, bahwa SmeetOn sengaja dibuat, selain untuk keamanan data dan informasi pemerintah daerah, juga dalam upaya efisiensi anggaran. ‘’Jika menggunakan zoom, kita harus bayar dengan cost hitungan mencapai ratusan dolar, namun dengan menggunakan aplikasi buatan kita sendiri, maka cost untuk biaya langganan tidak perlu. Ini sekaligus untuk pemberdayaan SDM internal kita,’’ ujarnya.

Kepala Bidang Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Yasrul menambahkan bahwa sejak Pandemi Covid-19 melanda Indonesia, khususnya NTB pada Maret lalu, maka seluruh kegiatan rapat virtual yang dilaksanakan Pemprov NTB, digunakan aplikasi SmeetOn. Termasuk SmeetOn juga sempat digunakan untuk menfasilitasi Makorem 162/WB dan BNNP NTB untuk koordinasi dengan jajarannya di kabupaten/kota.

Yasrul mencontohkan, siaran live peringatan Tahun Baru Islam  yang digelar dari Islamic Center (IC) Provinsi NTB, juga menggunakan aplikasi SmeetOn dikoneksikan dengan live streeming. ‘’Kami terus mengupgrade aplikasi ini demi kesempurnaan dan kelancaran dalam mendukung tatanan baru saat ini,’’ katanya.

Selain aplikasi SmeetOn, ia juga menjelaskan saat ini pihaknya sedang meng-upgrade aplikasi NTB Mall sebagai sebuah market place yang telah dilaunching oleh Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah pada puncak peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-75, 17 Agustus 2020. Aplikasi ini merupakan media pemasaran untuk beragam produk NTB.

Sebelumnya, Diskominfotik NTB telah berhasil membangun sejumlah aplikasi berbasis digital untuk memperlancar pelayanan publik dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah. Di antaranya adalah aplikasi e-sakip. Dengan aplikasi ini, selain mempermudah laporan akuntabilitas kinerja OPD, juga menjadi salah satu instrumen inovasi yang ikut menentukan keberhasilan NTB meraih Nilai SAKIP, BB. Juga ada aplikasi SIP (Sistem Informasi Posyandu), aplikasi NTB Care, JPS Gemilang dan sistem tata kelola lainnya.(Sid)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *