Pelaku Wisata Harus Mampu Beradaptasi di Tengah Pandemi Covid-19

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, HL Moh Faozal.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, HL Moh Faozal.

Oleh: ABDUL RASYID ZAENAL |

LOMBOK UTARA, LOMBOKTODAY.CO.ID – Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, HL Moh Faozal mengatakan bahwa, seluruh pelaku wisata harus mampu beradaptasi di tengah Pandemi Covid-19. Dengan begitu, sektor pariwisata tetap berjalan normal sesuai protokol kesehatan yang ketat. ‘’Pandemi Covid-19 ini sempat membuat pariwisata kita menurun. Karena itu, tempat wisata kita ini harus menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE (Clean, Healt, Safety, Environtment) di setiap destinasi yang ada,’’ kata Kadis Pariwisata Provinsi NTB, HL Moh Faozal.

Hal ini juga sebagai salah satu upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB dalam menyiapkan destinasi pariwisata yang siap menjadi tuan rumah pada pelaksanaan event MotoGP 2021 mendatang. Bahkan, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Utara bersama Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Lombok Utara serta didukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI berkoordinasi dengan stakeholders terkait menggelar simulasi SOP CHSE, di Pantai Pandanan, Pelabuhan Bangsal dan 3 Gili Matra (Meno, Air, Trawangan).

Untuk itu, kata HL Moh Faozal, seluruh pelaku wisata harus paham tentang SOP yang akan diterapkan oleh semua unsur penggerak pariwisata di NTB dan wisatawan yang berkunjung ke NTB. ‘’Simulasi SOP CHSE ini kita awali di Kabupaten Lombok Utara, khususnya 3 Gili. Karena area ini menjadi destinasi pertama yang dibuka semenjak kita mendeklarasikan NTB membuka pariwisata,’’ ujarnya sembari menjelaskan bahwa Pantai Pandanan merupakan salah satu destinasi yang menerapkan SOP CHSE.

Tujuan SOP CHSE ini, lanjut Faozal, agar masyarakat secara luas tahu warna baru pariwisata di masa Pandemi Covid-19, tentu dengan standar CHSE dan wisatawan domestik maupun mancanegara yang hendak berkunjung ke Lombok menjadi yakin bahwa pariwista NTB didatangi sesuai protokol kesehatan yang ada. ‘’SOP CHSE ini menjadi salah satu bukti bahwa pariwisata NTB siap didatangi, aman untuk dikunjungi, karena telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat,’’ ungkapnya.

Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari, yang diawali dengan Tactical Floor Game (TFG) untuk menjelaskan simulasi SOP yang akan diterapkan pada tanggal 15 Desember 2020 di Pelabuhan Bangsal dan 3 Gili serta akan menjadi SOP CHSE yang baku untuk seterusnya.(Sid)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *