Limbah Biasa RSUD Selong Dibuang ke Lamongan, Limbah Covid-19 Bakar Sendiri

Kepala IKL RSUD R Soedjono Selon, H Rohardian (kiri) dan tempat limbah berbahaya RSUD R Soedjono Selong (kanan).

Oleh: Lalu M Kamil AB |

LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.CO.ID – Pihak RSUD R Soedjono Selong-Lombok Timur, membuang limbah medis biasa ke daerah Lamongan, Provinsi Jawa Timur (Jatim). Sedangkan sampah/limbah Covid-19 dibakar sendiri oleh tenaga khusus yang disiapkan pihak RSUD R Soedjono Selong dengan incinerator yang dimiliki sendiri.

Kepala Instalasi Kesehatan Lingkungan (IKL) RSUD R Soedjono Selong, H Rohardian di Selong baru-baru ini menjelaskan, untuk pengelolaan limbah medis biasa, pihak RSUD tipe B Selong menggandeng pihak ketiga yaitu PT PRIA (Putra Restu Ibu Abadi). ‘’Kerja sama itu terkait dengan pengangkutan sampai dengan pembuangannya ke TPA milik pihak ketiga, yang ada di Lamongan. Untuk pengangkutannya dilakukan setiap minggu,’’ kata Rohardian.

Menurutnya, RSUD Selong telah dua tahun bekerjasama dengan PT PRIA dalam mengelola sampah/limbah medis. Di mana, katanya, dalam 1 kg limbah pihak rumah sakit membayar sebesar Rp34 ribu. Dijelaskan, volume limbah khusus untuk limbah Covid-19, per Desember 2020 lalu sebanyak 4.188 kg, dan pada Januari 2021 kemarin sebanyak 3.968 kg. Sementara untuk sampah medis biasa, pada pengangkutan terakhir tanggal 30 Januari oleh PT PRIA sebanyak 2.391 kg.

Lebih lanjut Rohardian memaparkan, limbah Covid-19 yang dibakar di incinerator dikumpulkan setiap hari, akan tetapi pembakaranya dilakukan pada malam hari menyesuaikan dengan kondisi angin. Pembakaran ini dilakukan berdasarkan anjuran Kementerian Kesehatan RI yang memberikan hak bagi Rumah Sakit untuk membakarnya sendiri. ‘’Jadi, khusus untuk sampah Covid-19 ini harus kita bakar sendiri dengan incinerator,’’ ujarnya.

Rohardian menjelaskan, RSUD Selong memiliki satu incinerator yang diletakkan agak jauh dari lingkungan rumah sakit dengan kapasitas 100 kg dalam sekali pembakaran. ‘’Kita sudah punya izinnya, baik incinerator maupun izin tempat penyimpanan sementara,’’ ucapnya. Pembakaran sampah Covid-19 sambungnya, dilakukan setiap malam, dengan memperhatikan arah angin. ‘’Sebelum melakukan pembakaran, kita lihat arah mata angin, kalau anginnya mengarah ke pemukiman, maka kita tidak berani bakar,’’ katanya.(Sid)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *