Kasta Lombok Tengah Gedor Dinas Pariwisata, Ternyata Ini Masalahnya

kasta lombok tengah
Suasana hearing yang dilakukan oleh Kasta Lombok Tengah di kantor Dinas Pariwisata Lombok Tengah, Rabu (21/7/2021).

LOMBOK TENGAH, LOMBOKTODAY.CO.ID – Sejumlah aktivis yang tergabung dalam organisasi Kasta Lombok Tengah mendatangi kantor Dinas Pariwisata setempat. Kedatangan mereka untuk hearing guna meminta kejelasan terkait rencana pengembangan wisata di Desa Sintung dengan anggaran yang sangat pantastis mencapai Rp4,9 miliar.

Menurut Pembina Kasta NTB, Lalu Wing Haris, pihaknya ingin tahu kejelasan dalam rencana pengembangan pariwisata tersebut. Disebutkan, Kasta mendapat informasi justeru ada masyarakat yang melakukan penolakan terhadap rencana pengembangan desa wisata tersebut.

Pernyataan senada disampaikan Sekretaris DPD Kasta Lombok Tengah, Lalu Suwandi. Menurutnya, rencana pengembangan atau pembangunan desa wisata ini tidak ada konfirmasi atau sosialisasi terlebih dahulu, baik dengan pemuda, tokoh agama maupun tokoh masyarakat desa di Kecamatan Pringgarata tersebut.

‘’Saya minta kejelasan terhadap lahan 2,7 hektare yang digunakan untuk pengembangan pariwisata ini, karena di sana tidak hanya tanah pecatu desa saja, namun ada tanah pecatu yang sudah dihibahkan untuk marbot masjid,’’ kata Sekretaris DPD Kasta Lombok Tengah, Lalu Suwandi, di Praya Lombok Tengah, Rabu (21/7/2021).

Kasta Lombok Tengah menginginkan agar dihadirkan Kepala Desa Sintung dan pemenang tender. Namun, Kepala Desa Sintung dan pemenang tender pada saat hearing tidak hadir. Dengan terpaksa hearing akan kembali dilaksanakan pada hari Jum’at (23/7/2021), pada pukul 09.00 Wita.

Secara terpisah, Kepala Desa Sintung, Herman memberikan konfirmasi terkait dengan pembangunan lahan pariwisata yang ada di Desa Sintung. Lahan yang akan digunakan adalah asli lahan tanah pecatu desa yang seluas 2,7 hektare, dan tidak semua lahan itu akan dipakai.

Menurut Herman, tanah yang akan digunakan dari 2,7 hektare kurang lebih hanya 15 are. Tanah yang digunakan untuk pariwisata ini juga akan tetap dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk tetap bisa digarap. ‘’Tujuannya untuk mengurangi pengangguran dan menaikkan PADes. Kemudian dari hasil pariwisata tersebut juga akan kami santuni anak yatim, jompo, fakir miskin,’’ kata Herman.

Herman mengklaim, semua Kadus (Kepala Dusun) yang ada di Desanya juga setuju terhadap pengembangan pariwisata tersebut, karena pariwisata ini diyakininya dapat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat. Tidak hanya itu saja, Herman juga mengusulkan untuk melibatkan warganya yang punya UD atau CV menjadi supplier material.

Herman juga mengklarifikasi terkait isu penolakan oleh masyarakat yang dimaksud. Herman menilai itu isu keliru karena pihaknya mengaku sudah sosialisasi kepada masyarakat sejak tahun 2019 lalu. Terkait dengan pengembangan pariwisata disebutkan masyarakat sangat antusias.

‘’Saya selaku Kepala Desa sangat ingin melihat desa saya berkembang, karena kita sudah memiliki SDA yang melimpah, tinggal SDM yang akan kita pertajam dan gali lagi lebih jauh hingga bisa berimbang antara SDA dan SDM yang ada,’’ ujarnya.(Wan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *