Sebut IPM NTB Rendah, Gubernur Menuai Kecaman dari Sejumlah Aktivis

Karomi
Karomi.

LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.CO.ID – Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah menyebutkan indeks pembangunan manusia (IPM) Provinsi NTB rendah karena banyak pemuda dari daerah ini yang belajar di luar daerah.

Pernyataan yang dinilai kontroversi itu muncul melalui percakapan di salah satu percakapan WAG FOKUS LOTIM, pada Jum’at (29/7/2022).

”IPM rendah karena banyak anak-anak muda NTB belajar di luar NTB. Jadi, SJP bikin Lombok Institut of Technology ini bagus,” tulis Bang Zul, demikian Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah.

Atas tulisan Gubernur NTB tersebut sontak menuai kecaman keras dari sejumlah aktivis Lombok Timur, terutama yang ikut tergabung pada WAG FOKUS LOTIM.

Salah seorang aktivis Lombok Timur yang melontarkan kecaman keras adalah Karomi yang menyebut pernyataan Gubernur Zulkiflimansyah “Ngawur”.

Tokoh muda selatan yang saat ini sedang menempuh Doktoral Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Malang (UNM) ini melalui pesan yang dikirim ke Redaksi Lomboktoday.co.id menyitir, karena banyak belajar di luar dan kembali ke NTB yang mendongkrak IPM.

“Justru karena banyak belajar di luar dan kembali ke NTB itu yang ikut berkontribusi mendongkrak IPM daerah, bukan karena dia kuliah di luar daerah lalu kemudian menyebabkan NTB tidak maju,” ujarnya seraya menambahkan, pernyataan Gubernur itu tidak sesuai dengan semangat pembangunan pendidikan di NTB.

Karomi yang juga kepala sekolah di salah satu SMK swasta di Lombok Timur itu menandaskan banyaknya anak-anak NTB yang tidak kembali ke daerah itulah yang menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Pemerintah Daerah untuk mengajak mereka kembali dengan menyiapkan lapangan pekerjaan yang layak bagi mereka.

“Kita kuliah di luar daerah karena ingin mendorong percepatan pembangunan NTB. Dan menjadi tugas Pemerintah Daerah untuk mengajak pemuda NTB untuk kembali ke daerah, tapi persiapkan dulu lapangan pekerjaannya,” tandasnya.

Pria kelahiran Desa Wakan, Kecamatan Jerowaru ini mengingatkan, jangan sampai karena ketidakmampuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB untuk memfasilitasi mahasiswa yang belajar di luar daerah, lalu kemudian menyalahkan seakan-akan mereka adalah penghambat peningkatan IPM NTB.

Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, bahwa IPM NTB yang tercatat hingga 2021 sebesar 68,65 dengan posisi 29 dari 34 provinsi. IPM NTB berada di bawah IPM Maluku Utara (Malut) sebesar 68,76 dan berada di atas IPM Kalimantan Barat 67,90.(Kml)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *