LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.CO.ID – Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur (Distan Lotim) melalui Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Lalu Fathul Kasturi menjelaskan, tahun 2023 mendatang, tersisa hanya dua jenis pupuk yang masih mendapat subsidi yakni Pupuk Urea dan NPK. Pupuk Urea hanya dialokasikan sebanyak 18.009 ton dan NPK 15.484 ton dan NPK formula 275 ton.
Hal itu dijelaskan Lalu Fathul Kasturi kepada Lomboktoday.co.id, di kantornya, pada Selasa (27/12/2022). Fathul Kasturi mengatakan bahwa alokasi pupuk bersubsidi ini memang mengalami penurunan drastis. “Hanya ada dua jenis pupuk yang disubsidi, lainnya masuk kategori non subsidi,” kata Fathul Kasturi.
Fathul Kasturi merincikan, hanya 9 komoditi yang boleh menggunakan pupuk subsidi dan itu terbagi tiga, yakni subsektor tanaman pangan, subsektor perkebunan dan subsektor tanaman hortikultura.
Pada subsektor tanaman pangan, lanjut Fathul Kasturi, tanaman yang mendapatkan subsidi hanya padi, jagung dan kedelai. Tanaman pangan selain itu tidak boleh menggunakan pupuk subsidi.
Dari subsektor tanaman hortikultura, tanaman yang mendapatkan subsidi ialah bawang merah, bawang putih dan cabai. Pun di luar tiga jenis komoditi itu, juga tidak dapat disubsidi pupuknya. Termasuk tanaman tomat tidak boleh menggunakan pupuk subsidi.
Sementara dari subsektor perkebunan tanaman yang dapat disubsidi hanya tanaman kopi, kakao dan tebu. Tanaman tembakau yang banyak di Lotim pun tidak dapat menggunakan pupuk subsidi. “Karena menjadi kebijakan pusat, kita di daerah hanya melaksanakan,” ujarnya.
Fathul Kasturi menambahkan, kebijakan ini bukan kebijakan daerah dan tidak hanya di Lombok Timur saja, namun ini adalah keputusan pemerintah pusat dan berlaku secara nasional. Karenanya, Fathul Kasturi meminta masyarakat untuk tidak menuding pemerintah daerah (Pemda) tidak berpihak kepada petani.(Kml)
