Bocah Perempuan 12 Tahun Ditemukan Tewas Mengapung di Bendungan Sepit

Bocah Meninggal
Ini bocah perempuan, bernama Maulida (12 tahun) yang ditemukan meninggal dunia saat mengapung di bendungan Sepit.

LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.CO.ID – Warga Desa Sepit, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) dikejutkan dengan penemuan sosok mayat bocah perempuan mengapung di bendungan Lingkok Lamun, Desa Sepit, Kecamatan Keruak.

Bocah perempuan tersebut diketahui bernama Maulida (12 tahun), putri kedua dari pasangan suami istri (pasutri) Bohari Muslim dan Suriati, warga Kampung Sepit Lauk, Desa Sepit, Kecamatan Keruak, yang notabene bertempat tinggal (berumah) di pinggir bendungan tersebut.

Keterangan yang dihimpun Lomboktoday.co.id, kronologi dari peristiwa yang terjadi pada Rabu (3/4/2024) itu menyebutkan, sekitar waktu asar, korban ditemukan asik bermain petik-petik daun di pinggir bendungan sekitar 20 meter sebelah utara  depan rumahnya.

Bahkan ditemukan oleh marbot masjid Sepit, Muksin, saat baru pulang salat asar dari masjid, sang marbot melihat korban tengah asik main-main daun yang dipetiknya dari pohon kecil yang tumbuh di sisi pinggir bendungan.

Anak yang mengalami keterbelakangan mental itu diperkirakan ingin memetik daun yang menjulai ke tengah bendungan, karena tangan tak sampai kemungkinan saat itu terjatuh ke air tanpa ada orang yang melihatnya dan tak bisa mengendalikan diri sehingga menyebabkan dirinya tenggelam.

Sementara ayah korban, Bohari Muslim menuturkan, sempat pula menemukan putrinya itu tengah asyik main di tempat tersebut saat dirinya baru pulang kerja dari pekerjaan sebagai operator RMU di Desa Pematung.

Bohari mengaku sempat mengajak putrinya ikut pulang, namun korban menolak ajakan ayahnya karena asyik main daun. Sehingga ayah korban tak ingin memaksa buah hatinya yang tengah asyik. ‘’Ya sudah main saja di situ,’’ tutur Bohari mengulangi kata-kata kepada putrinya.

Bohari Muslim tak berpikir aneh-aneh soal kemungkinan yang terjadi bagi putrinya, sehingga ia membiarkan putrinya bermain, kemudian ia pun pulang tidur. Sekitar satu jam lamanya tidur, Bohari terbangun dikejutkan dengan suara gaduh warga yang menemukan putrinya yang terapung di bendungan tersebut.

Ibu korban, Suriati, histeris saat putrinya ditemukan mengapung. Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Rensing, namun diperkirakan korban sudah tidak bernyawa saat ditemukan mengapung. Korban kini disemayamkan di rumahnya menunggu pemakaman yang direncanakan, Kamis pagi (4/4/2024) di pemakaman umum Lingkung.(Kml)