MATARAM, LOMBOKTODAY.CO.ID – Innalillahiwainnailaihirojiun, ada kabar duka, bahwa salah seorang perintis Bank Perekonomian Rakyat (BPR) di NTB, H Ayip Rosidi meninggal dunia di Rumah Sakit RS Kota Mataram, pada Kamis (3/10/2024) sekitar pukul 13.10 Wita.
H Ayip Rosidi meninggal dunia dalam usia 75 tahun dan meninggalkan anak masing-masing dr Yuli Ardani dan Arpan Ampenani. Jenazah akan dikebumikan bada Jumat (4/10/2024) di Pemakaman Umum Lingkungan Batu Raja, Kelurahan Ampenan Utara, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.
Sejumlah pelayat dari kalangan tokoh seperti mantan Bupati Lombok Timur (Lotim), HM Ali BD; mantan anggota DPR RI, Mudahan Hazdi; mantan Kadisnaker Lotim, H Ahmad Kamarudin; mantan anggota DPRD Lotim, M Isroi, serta sejumlah komisaris dan para sahabat berdatangan ke rumah duka di Kebon Roek yang bersebelahan dengan pasar.
‘’Menurut rencana jenazah akan disalatkan ba’da Jumat di Masjid Haqqul Yaqin Lingkungan Batu Raja, Kota Mataram sebelum dikebumikan,’’ ujar H Ahmad Kamaruddin.
H Ayip Rosidi mengalami sakit diabetes sehingga pada hari Ahad dilarikan ke Rumah Sakit Kota Mataram. Menerima perawatan selama 5 hari, H Ayip Rosidi menghembuskan napas terakhir pada Kamis (3/10/2024).
H Ayip Rosidi merupakan pendiri Yayasan Swadaya Membangun (YSM) 23 Mei 1983. Yayasan yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan ini, banyak membantu masyarakat miskin di Lombok berupa penyaluran bahan makanan melalui program padat karya.
Bersama HM Ali Bin Dahlan pada tahun 1988, H Ayip Rosidi mendirikan BPR Segara Anak Kencana disusul BPR Samawa Kencana dan BPR Bima Abdi Swadaya. BPR itu berkembang pesat hingga memiliki banyak cabang di Lombok dan Sumbawa.
Selain sebagai KetuaYayasan Swadaya Membangun, H Ayip Rosidi sempat diberi amanah sebagai Rektor Universitas Gunung Rinjani (UGR) di Gapuk Lombok Timur. Pun sebagai Direktur PT Genta Gumi Selapawis. Di bidang agama, H Ayip Rosidi merupakan pembina pengajian Jumat Yayasan Swadaya Membangun.
Satu hal yang terkesan di mata M Isroi adalah kegigihan dan kecermatan dalam membangun usaha. Di dunia LSM, kata dia, berupa pembelaan pada masyarakat miskin pedesaan.
Menurut H Ahmad Kamaruddin, Ayip Rosidi sosok perekat persahabatan dan pertemanan untuk hubungan silaturrahmi. ‘’Teman-teman yang keluar dan masuk pada usahanya tetap dalam hubungan yang harmonis. Jadi, beliau tetap menjaga hubungan baik dengan semua orang,’’ katanya.(*)