Bensin Eceran di Adonara, Tetap “Gila” Harganya

Antrean di SPBU Waiwerang, Jumat 23 Agustus. Meski panjang dan lama, banyak orang memilih antre. Karena, harga bensin di tingkat eceran sudah tak sanggup lagi dicerna akal sehat. [Kopong Gana/lomboktoday.co.id]

ADONARA, LOMBOKTODAY.CO.ID – Entah sampai kapan, antrean premium di satu-satunya Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) di Pulau Adonara, Kota Waiwerang, akan berakhir.

Harga bensin eceran yang terus bertengger alias stabil di atas Rp 10 ribu, paling tidak Rp 12 ribu-Rp 15 ribu di sejumlah tempat di Pulau Adonara, membuat orang rela antre di SPBU sepanjang pagi.

Meski telah lama ngantre, belum tentu pula bernasib mujur. Jika terlalu banyak  yang ngantre, kemungkinan   untuk tidak mendapatkan jatah bensin kian besar.

Karena pembagian dua  shift tanpa kompromi, tetap saja menjadi momok bagi setiap yang ngantre. Biar ngantre sepanjang pagi, tapi jika telah tiba waktunya, SPBU langsung ditutup.

Para pembeli dipersilakan menunggu shift berikut jika masih ada bensin. ‘’Kita ini membeli bensin, tapi mirip barisan pengemis,’’ komentar seorang warga yang mulai kepanasan.

Kali ini tak hanya di hari pasar (Senin dan Kamis). Bahkan di Hari Jumat (23 Agustus), sejak sepanjang pagi hingga siang, antrean kendaraan roda empat sudah sampai di Kantor Kejaksaan Larantuka Cabang Waiwerang.

Itu baru roda empat, belum terhitung roda dua yang terdiri dari beberapa kelompok yang tersusun dalam arah yang sebaliknya dari kendaraan roda empat.

“Kapan sampai di pom bensin kalau begini,” ujar yang lainnya.

Sejauh ini, pemegang kebijakan masih menutup mata dan telinga rapat-rapat atas harga bensin maupun keluhan masyarakat. Terbukti hingga  berita ini ditlulis, belum ada kebijakan menyeluruh soal harga bensin di tingkat eceran.

Para pedagang eceran tinggal menaikan atau menurunkan harga bensin sesuai situasi dan  tentu saja sekehendak hatinya  tanpa kendali.(ama)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *