Diduga Mesum, Kamar Kost Mahasiswi Digerebeg Warga

IC dan SR, pasangan yang diduga mesum, saat dimintai keterangannya di rumah Kepala Lingkungan. (Lomboktoday.co.id/M Yasin de Castro)

MATARAM, Lomboktoday.co.id – Diduga sebagai tempat mesum, kamar kost mahasiswi berinisial IC (21), di Jl Mandalika Pelor Mas RT 4, Kelurahan Kekalik Jaya, Kecamatan Sekarbela, Sabtu dinihari (7/12) digerebek warga sekitar pukul 01.00 Wita.

IC dan SR, pasangan yang diduga mesum, saat dimintai keterangannya di rumah Kepala Lingkungan. (Lomboktoday.co.id/M Yasin de Castro)
IC dan SR, pasangan yang diduga mesum, saat dimintai keterangannya di rumah Kepala Lingkungan. (Lomboktoday.co.id/M Yasin de Castro)

Penggerebekan dilakukan warga, lantaran IC seringkali dilihat membawa teman lelakinya, SR (23) menginap di kamar indekosnya. Meski sudah beberapa kali ditegur, namun hal itu tidak dihiraukan.

Warga yang semakin kesal pun mengintai kost-kosan itu Jumat malam, Warga pun segera menggerebek kost-kosan IC setelah SR diketahui ada di dalam kamar kost itu.

Saat digerebek, warga menemukan pasangan kekasih yang mengaku masih aktif kuliah di salah satu perguruan tinggi ternama di Mataram ini, dalam keadaan setengah bugil. Sejumlah warga yang emosi, langsung menghiadahi bogem mentah pada pasangan yang diduga mesum ini, sebelum akhirnya mengarak keduanya ke rumah Kepala Lingkungan.

“Waktu warga menggerebek, pasangan itu ada di dalam kamar dengan pintu tertutup, dan warga langsung masuk secara paksa. Ternyata warga menemukan yang laki hanya pakai celana boxer sambil berlari ke kamar mandi menghindari warga. Sedangkan yang cewek menggunakan piyama sambil menutupi badannya dengan mukenah,” jelas salah satu tokoh pemuda setempat, Hafis.

Menurut Hafis, warga sudah mengincar kost-kosan yang diduga sering dipakai mesum itu sejak empat bulan terakhir. Apalagi setelah diketahui seringkali terlihat ada tamu lelaki yang selalu datang dan menginap. Padahal kost-kosan itu kost-kosan putri. Beberapa kali warga sempat menegur, namun mereka tetap saja kembali melakukan aktivitas mencurigakan itu, sehingga warga kemudian sepakat untuk melakukan penggerebekan agar mereka menjadi jera.

“Awalnya mereka mengaku teman yang sedang menyelesaikan laporan KKN. Tetapi nyatanya, itu semua bohong. Jadi, kami putuskan untuk menggerebek,” bebernya.

Sementara itu, Ketua RT setempat, Sanusi mengatakan, setelah penggerebekan itu pihaknya akan memanggil orang tua kedua pasangan tersebut untuk memberikan pengarahan dan pembinaan pada anak-anaknya, agar tidak lagi melakukan perbuatan serupa.

“Kita akan panggil orang tuanya supaya memberikan pembinaan kepada anaknya. Dan setelah kejadian ini oknum mahasiswi itu akan dikeluarkan paksa dari indekost dan membayar denda sebagai efek jera atas perbuatannya itu,” katanya.(CSO)

Responses (3)

  1. masalahnya, apa yang membuat warga terganggu dengan perbuatan mereka? ya, sepertinya masyarakat kita menganggap dirinya paling bersih hingga bebas men-judge perbuatan orang lain.

  2. Dalam sebuah lingkungan adat, ada yang namanya awik-awik yang merupakan peraturan tata krama, sopan santun, adat istiadat dalam bermasyarakat.
    Bukan masalah siapa yang paling benar, tapi apa yang dilakukan kedua oknum remaja itu sudah pasti sebuah kesalahan dalam pandangan adat istiadat (tanpa berbicara masalah agama lho ya)
    Jadi sudah semestinya untuk memberikan efek jera, hal ini perlu dilakukan.

    Tidak ada orang yang murni bersih dari dosa, tapi setidaknya mari kita minimalisir diri kita, keluarga kita, lingkungan kita dari hal-hal tercela tersebut.

    Semoga bisa menjawab.

  3. Azab akibat perbuatan lu imbasnya bukan hanya menimpa elu tapi juga orang lain yang g tau apa-apa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *