SDIT Anak Sholeh 2 Mataram Gelar Uji Publik Tahfizh Qur’an

Direktur SDIT Anak Sholeh 2 Mataram, Adiyat Isnaini Satria saat membuka kegiatan Uji Publik Tahfizh Qur’an, Sabtu (06/5). (Foto: Abdul Rasyid Z./Lomboktoday.co.id)

MATARAM, LOMBOKTODAY.CO.ID – Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Anak Sholeh 2 Mataram menggelar kegiatan Uji Publik Tahfizh Qur’an tahap ke-II selama dua hari, Sabtu-Minggu (6-7 Mei 2017), di gedung sekolah setempat.

Direktur SDIT Anak Sholeh 2 Mataram, Adiyat Isnaini Satria saat membuka kegiatan Uji Publik Tahfizh Qur’an, Sabtu (06/5). (Foto: Abdul Rasyid Z./Lomboktoday.co.id)

Setidaknya, ada 43 orang siswa-siswi SDIT Anak Sholeh 2 Mataram yang mengikuti Uji Publik Tahfizh Qur’an tersebut. Dari 43 orang itu, sebanyak empat (4) orang ikut Uji Publik Tahfizh Qur’an juz 28, delapan (8) orang ikut Uji Publik Tahfizh Qur’an juz 29, dan sisanya sebanyak 31 orang ikut Uji Publik Tahfizh Qur’an juz 30.

Direktur SDIT Anak Sholeh 2 Mataram, Adiyat Isnaini Satria saat membuka kegiatan Uji Publik Tahfizh Qur’an, Sabtu (06/5) menyampaikan, salah satu program sekolah untuk mengevaluasi pencapaian hafalan siswa adalah dengan diadakannya ‘’Uji Publik Tahfizh Qur’an’’. ‘’Kali ini, kami menggelar Uji Publik Tahfizh Qur’an untuk tahap ke-II, yang dilaksanakan selama dua hari, yakni pada hari ini, Sabtu (06/5) diikuti oleh 22 orang siswa-siswi, dan Minggu besok sebanyak 21 orang siswa-siswi,’’ kata Adiyat.

Adiyat mengajak para orang tua dan siswa di SDIT Anak Sholeh ini untuk mensyukuri nikmat Allah, belajar ilmu-ilmu Allah, dan menghafal Alquran. ‘’Apa yang kita lakukan ini akan diberikan hadiah oleh Allah. Semoga program-program ini bisa memberikan wahana di SDIT Anak Sholeh 2 Mataram,’’ ungkapnya.

Tapi, semua itu harus didasari dengan niat yang ikhlas. Dimana, niat yang ikhlas itu tak lain untuk menggapai Ridho Allah. Bukan karena niat agar pada saat anak-anak mendaftarkan diri masuk sekolah ke jenjang SMP, bisa diterima karena sudah menghafal Alquran. Tapi niatnya karena Allah. Apabila kalau sudah berniat karena Allah, maka Insya Allah yang lain pasti dipermudah oleh Allah.

Selain itu, harus juga menanamkan sikap mawas diri. Ini semata-mata karena Allah, sehingga nantinya tidak bersikap takabur, tidak berlebih-lebihan, tidak sombong, tidak angkuh, dan tidak riak. Bila hal itu terjadi, maka itu akan sia-sia. ‘’Mudah-mudahan kita semua dijauhkan dari sikap takabur, sombong, riak dan sejenisnya. Dan, tolong hafalan anak-anak yang sudah menghafal juz 30 (1 juz), juz 29 (dua juz), dan juz 28 (tiga juz) ini dijaga agar jangan sampai pergi. Bila perlu di setiap waktu sholat, diulang terus hafalannya,’’ ujarnya sembari menjelaskan, harus terjalin kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan para orang tua.

Disamping itu, lanjut Adiyat, harus diimbangi dengan amal sholeh. Karena, amal sholeh ini akan menjaga amalan setiap insan manusia. Apabila amal sholeh ini dijaga dengan baik, maka hafalan tersebut akan terjaga dengan baik. ‘’Hafalan ini akan menjaga pikiran ananda dari hal-hal ang tidak baik. Hafalan ini akan menjadi benteng ananda sehari-hari. Jadi, ananda harus tetap semangat untuk menghafal Alquran.

Adapun untuk menjaga independensinya pelaksanaan Uji Publik Tahfizh Qur’an tahap ke-II ini, pihak SDIT Anak Sholeh 2 Mataram mendatangkan tim penilai dari pihak luar untuk melakukan penilaian terhadap para peserta tersebut.(ar/ltd)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *